
Bantu Hasbi sembuh dari Pneumonia dan Down Syndrome
terkumpul dari target Rp 50.000.000
Pada saat hamil, ibunda Hasbi yakni Ibu Ida (38 Thn) tidak mau makan, bahkan sering tak makan nasi, hanya makan kacang-kacangan dan umbi-umbian itupun tidak banyak. Penyebabnya karena beliau memiliki penyakit Asam Lambung, jadi bawaannya mual muntah dan tidak bisa masuk makanan dengan porsi yang normal pada umumnya.
Dan saat lahir, Hasbi (2 Thn) dalam kondisi normal tidak ada penyakit, namun setelah menginjak usia 1 tahun muncul gejala awal seperti demam naik turun, batuk-batuk dan setiap lagi menyusui nafasnya seperti sesak dan berbunyi serak. Perkembangan tubuhnya tidak mengalami peningkatan, tumbuh kembang tidak normal seperti anak yang lain, seluruh badan lemas tidak ada kekuatan, berat badan kecil, makan hanya bisa yang halus seperti mpasi (bubur bayi), tidak bisa kuat duduk dan berdiri sendiri, hanya bisa tengkurap itupun tangan tak kuat menopang.
Pengobatan yang sudah dilakukan yaitu pengobatan paru-paru di RS Slamet, rawat inap selama 10 hari dan 2 kali Rontgen. Untuk penanganan lebih lanjut dokter menyarankan minta surat rujukan ke RS Hasan Sadikin untuk pemeriksaan jantung, hipotiroid dan kromosom. Dan usaha yang lain dengan cara terapi atau diurut ke orang yang ahli. Selama pemeriksaan Dokter juga mendiagnosa penyakit Down Syndrom setelah cek kromosom dan cek hipotiroid.
Untuk pergi ke rumah sakit, dari rumah menuju jalan raya sangat jauh lokasinya, rumah keluarga Hasbi berada di tengah hutan di ujung perkampungan, medan yang dilaluinya pun sangat berbahaya jika berangkat berobat memakai motor, namun bagaimana lagi semua itu harus mereka tempuh.
Kondisi saat ini setelah dibawa berobat ke RS dan menjalani pengobatan, makan mulai sedikit nafsu, dan dikasih makan dengan nasi telor, yang sebelumnya hanya bisa makan mpasi. Menyusui mulai normal tidak bunyi dan sesak di nafasnya, namun badannya masih lemas.
Ayah nya Hasbi, Cep Usman (49 Thn) kini bekerja sebagai buruh tani, penghasilan tidak tentu. Dalam setahun jika sedang panen jagung penghasilan bersih hanya 5 juta, dan tidak ada penghasilan perhari, untuk penghasilan sehari-hari nya didapat dari warung, karena Ibu Ida membuka usaha warung di rumah, sekitar 30-50 ribu dalam sehari, itu pun belum termasuk modal belanja warung.
Hasbi pun mempunyai kakak yang masih sekolah, yaitu Ridwan (14 thn) dan Ahdanissa (6 thn). Ridwan sekolah di pesantren, biaya perbulan nya minimal 600ribu. dan Nissa mau masuk ke SD. Yang dirasakan Ibu Ida saat ini lebih banyak pengeluaran daripada penghasilan nya.
"Saya menyesal ketika hamil tidak menjaga makanan dan nutrisi untuk Hasbi" ungkap Ibu Ida. Namun sekarang beliau harus menerima cobaan ini dengan lapang dada, dan mengurus Hasbi sepenuh hati.
Sahabat kebaikan,
Keluarga Hasbi memerlukan bantuan karena mereka tidak mengerti untuk mengurus prosedur pengobatan di rumah sakit dan tidak sanggup untuk biaya pengobatan dikarenakan lokasi rumahnya yang sangat jauh di tengah hutan. Mari manfaatkan kelebihan rezeki kita untuk membantu mereka.
Disclaimer: Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk biaya pengobatan Hasbi, dan kebutuhan lainya. Selain itu akan di gunakan untuk implementasi program dan para penerima manfaat lainnya di bawah naungan Yayasan Global Sedekah Movement.

Bantu Hasbi sembuh dari Pneumonia dan Down Syndrome
terkumpul dari target Rp 50.000.000