Bantu Dhifa dari Kelainan Multikonginetal
terkumpul dari target Rp 200.000.000
Kayla Nadhifa Almaira, 1 tahun 3 bulan sedang menjalani perjuangan hidup yang sangat berat. Bayi yang tinggal di Kalimantan Tengah ini menderita spina bifida hidrosepalus dan kaki pekuk atau talipes. Ditambah lagi, mata Bayi Dhifa masih belum bisa melihat sampai sekarang dan terancam kebutaan permanen.
Ketiga penyakit yang diderita oleh Bayi Dhifa terjadi sejak ia lahir, disebut kelainan multikonginetal. Ketika dirinya belum dapat memilih apapun dalam hidupnya, cobaan sudah datang begitu beratnya. Namun, orangtua Dhifa tidak pernah menyerah untuk bayinya, 3 kali operasi VP Shunt sudah dilakukan. Jamkesda digunakan untuk operasi saat itu dan saat ini Jamkesda yang mereka miliki sudah habis.
Rumah Sakit Ulin Banjarmasin, tempat dilakukannya observasi ortopedi, mengaku tidak mampu menangani Dhifa. Pihak RS memberi rujukan untuk ke beberapa tempat di luar daerah tempat tinggal Bayi Dhifa. RSCM Jakarta untuk observasi ortopedi lebih lanjut, RS Mata Cicendo di Bandung untuk pemeriksaan mata Dhifa, dan beberapa RS lain untuk pengobatannya.
Biaya pengobatan tentu begitu besar untuk ketiga penyakit yang diderita oleh Bayi Dhifa. Saat ini Dhifa membutuhkan kontrol 4 kali setiap minggunya dengan biaya setiap kali kontrolnya mencapai 1 juta lebih. Itu hanya kontrol, belum dengan pemeriksaan, pegobatan, dan perawatan lebih lanjut yang memang dibutuhkan Dhifa di luar daerah.
Ibu Dhifa bekerja sebagai ibu rumah tangga dan suaminya bekerja serabutan dengan pendapatan yang tidak menentu. Kecelakaan beberapa waktu lalu yang dialami Ayah Dhifa menyebabkan tangannya patah sehingga tidak bisa bekerja dengan maksimal.
#SahabatBerbagi, kita bantuk yuk Bayi Dhifa untuk terus menerima pengobatan dan perawatan dengan harapan akan sembuh dari ketiga penyakitnya. Klik DONASI SEKARANG dan jangan lupa sebarkan kisah ini.