Anak-anak di Desa Bojongsari begitu semangat untuk belajar Al-Qur’an. Sebanyak 70 orang siswa sekolah di Masjid Al Barkah yang telah didirikan sejak tahun 1970. Kondisi masjid yang beralaskan tanah dan berdindingkan papan yang sebagian dinding sudah dimakan rayap tidak menyurutkan semangat mereka untuk belajar.
Dalam segala keterbatasannya, Ustadz Addit Al Mubaroq (50) mendirikan sekolah ini agar anak-anak di desa bisa belajar, mengingat jarak pesantren terdekat dari desanya sekitar 9 km dan hanya dapat ditempuh dengan berjalan kaki.
Beliau merupakan satu-satunya pengajar disini. Kegiatan belajar mengajar pun seperti sistem privat. Setiap jenjang kelas harus menunggu gilirannya belajar setelah jenjang kelas lain selesai.
"Biasanya kami hanya menerima beberapa paket buku tulis dari pemerintah. Kalau buku paket mata pelajaran setiap jenjang, saya yang cari sendiri dan beli", ujar Ustad Addit.
Sekolah yang layak menjadi impian warga Desa Bojongsari agar anak-anak bisa belajar dengan nyaman dan fasilitas yang memadai.
"Harapan saya, semoga sekolah ini tetap ada dan kondisinya menjadi lebih baik. Supaya anak-anak yang bersekolah disini bisa belajar dengan nyaman dan anak-anak yang lain tidak harus berjalan kaki sejauh 9 km lagi ke sekolah lain. Dan juga semoga ada pengajar lain yang bisa menemani saya disini karena keterbatasan saya dalam hal kemampuan mengajar sehingga siswa-siswa disetiap jenjang tidak harus lagi mengantri giliran diajar," tutur Ustadz Addit.
Mari Sahabat ikut membangun masjid dan asrama santri yang layak di Desa Bojongsari. Bantuan Sahabat menjadi pendukung semangat anak-anak untuk terus belajar. Berbuat Nyata, Berbagi Bahagia bersama Sharing Happiness.
Desa Qur'an Bojongsari
terkumpul dari target Rp 200.000.000