Ber tahun-tahun mengurus ayah dan adik yg sakit keras
terkumpul dari target Rp 50.000.000
Ibu yati ( 49 tahun ) Tinggal di wilayah kota cimahi bersama ayahnya Bp. Acep yg berusia 79 tahun dan kakaknya kang Agus 51 tahun
Bu yati mengalami sakit pembengkakan jantung sejak usia 17 tahun, sempat menjalani operasi pada usia 24 tahun, dan sudah 27 tahun bu yati terbaring ditempat tidurnya
Selain jantung, bu yati menderita miom di rahimnya, batu empedu, gerd dan gizi buruk
Hanya makan dan minum tertentu, karena apabila tidak cocok bisa membuat lambungnya terasa terbakar, sesak nafas dan jantungnya berdebar
Setiap harinya tergantung pada obat-obatan. Selain obat jantung, lambung serta obat-obat pendukung lainnya
Rata-rata obat yang tidak di cover BPJS mencapai 1,5-2jt setiap bulannya
Untuk membeli obat, bu yati hanya mengandalkan dari pemberian sanak family dan dari orang-orang yang peduli.
Ayahnya pun mengalami sakit jantung dan hipertensi, sehingga aktifitas yang dapat dilakukannya sangat terbatas
Pa Agus Kakaknya tidak bisa bekerja karena harus mengurus bu yati dan ayahnya sejak lama, kaka bu yati pun bahkan sampai saat ini belum berkeluarga
Segala kebutuhan bu yati dan pak acep, kang agus lah sebagai anak pertama yang menyiapkan
Kakak bu yati ini kadang berjualan kacang goreng dan popcorn yang dikemas seadanya untuk dititipkan di warung-warung sekitar rumahnya.
Sejak pandemi , banyak sanak familynya yang mengalami PHK sehingga bantuan yang masuk untuk bu yati dan keluarga kian berkurang, dan tak jarang obat yang harusnya dibeli jadi tidak terbeli
Harusnya bu yati menjalani operasi untuk miomnya dan untuk batu empedunya, namun karna kondisi yang kurang memadai, operasinya belum terlaksana
Saat ini bu yati sedang fokus memperbaiki gizinya dan menaikkan Hbnya agar proses pengobatan lanjutan segera bisa dilakukan
Kondisi rumahnya sangat memprihatinkan, atapnya menggunakan terpal dan didalam rumahnya sudah dipasang beberapa kayu untuk menopang atapnya agar tidak roboh
Sanitasinya pun kurang bagus, selain tidak ada ventilasi, kala hujan pun bocor disana disini
Rumah tinggalnya sangat tidak layak huni
Saat ini bu yati sudah mengalami perkembangan, sudah dapat belajar duduk walaupun hanya bertahan beberapa menit saja
Bu yati dan keluarga, merupakan keluarga yang taat beribadah. Walaupun ditempa sakit, tapi mereka tidak pernah meninggalkan ibadah
Semangat sembuh bu yati sangat kuat, bu yati pun tak pernah mengeluh
Bu yati sosok yang pintar dan ceria. Meskipun sakit, beliau selalu tersenyum dan tertawa disela-sela dia bercerita hal apapun
Daya ingatnya sangat tinggi, hal sekecil apapun pasti beliau ingat
Dari beliau kita dapat belajar arti perjuangan, keikhlasan dan pantang menyerah
Dimasa muda bu yati, saat masih bisa beranjak dari tempat tidur, bu yati seorang buruh pabrik
Sakit jantung , merupakan sakit turunan dari keluarganya. Ibunya pun meninggal karena sakit jantung
Harapan bu yati saat ini, hanya ingin sembuh agar bisa mandiri melakukan aktifitas tidak tergantung pada orang lain
Ber tahun-tahun mengurus ayah dan adik yg sakit keras
terkumpul dari target Rp 50.000.000