Janda Urus 3 Yatim Dan Kakeknya Yang Sakit
terkumpul dari target Rp 134.500.000
Tinggal di Rumah Usang, Seorang Janda Harus Merawat Sendiri 3 Yatim dan Sang Kakek yang Sakit Parah
“Kami pernah hanya makan dengan makanan angsa" Dengan berat diungkapkan oleh Bu Octa (38). Suyngguh miris, kondisi yang sangat tidak layak dialami oleh keluarga beliau. Hari demi hari Bu Octa habiskan dengan merawat Kakek Sutrrisno (67) dan 3 anak yatim. Kondisi kakek yang semakin memburuk dengan biaya pengobat yang mengguning harus ditanggung seorang diri oleh Bu Octa.
Sebagai tulang punggung. Bu Octa biasa beliau di sapa bekerja sebagai pembantu serabutan yang hanya 1 sampai 2 panggilan saja dalam 1 minggu dengan penghasilan hanya 60 Ribu. Sedangkan sang Suami sudah meninggal dunia sejak 2019 silam karena terserang kanker tenggorokan. Tunggakan sekolah dari kedua anaknya juga tidak terbayar. Begitupun Alby (5), di usianya sekarang Bu Octa masih belum memiliki biaya untuk Khitan Alby.
Ketika ditemui oleh Kebaikan Ummat, Jumat (10/12/2021) di Bandung, dengan nafas terengah-engah, Kakek Sutrisno hanya bisa terbaring menangis tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Duka akibat kehilangan Sang Istri pada 2018 silam memperburuk kondisi kesehatan Kakek Sutrisno. Penyumbatan pembuluh darah yang diderita olehnya membuat Kakek Sutrisno sulit untuk berbicara. Ketika awal menderita penyakit ini, Kakek Sutrisno harus menyeret kakinya untuk berpindah tempat hingga akhirnya beliau tidak bisa berjalan sama sekali sampai saat ini.
Ketiadaan biaya membuat penyembuhan Kakek Sutrisno menjadi terhambat. Obat yang seharusnya dikonsumsi tidak dapat terbeli sehingga membuat kesehatan Kakek Sutrisno menurun selama 1 minggu ini. Bu Octa juga mengungkapkan bahwa Kakek Sutrisno sering tidak bisa tidur di malam hari karena menahan rasa sakit dan baru bisa tidur ketika subuh datang.
Kakek Sutrisno merupakan sosok yang sangat menyayangi anak dan cucunya serta sangat sabar, “Bapak ini kuat, saya dan anak-anak pernah menangis ketika tidak ada makanan tapi Bapak sabar sekali dan bilang ‘Ayuk kita makan pake kecap aja! Kenapa nangis? Bapak aja ngga nangis’,” ujar Bu Octa.
Kesulitan juga harus dirasakan oleh ketiga anak Bu Octa, terkadang Sang Ibu harus berhutang untuk memenuhi kebutuhan sekolah anak-anaknya. Ada 1 buah harapan kecil dari Alby, yaitu ia ingin sekali disunat seperti teman-temannya yang lain.
Kondisi rumah dan seisinya pun semakin tak terurus, bangunannya nampak kusam, lapuk, dan sudah bocor di mana-mana, “Rumah ini punya Bapak, hasil kerja sebagai sopir dulu. Dulu Bapak punya motor, tapi sudah dijual untuk pengobatan Bapak” ujar Bu Octa sembari menunjuk lemari pakaian rusak yang ia miliki.
SahabatKU, tidakkah hati nurani kita tergerak? Sudah sepantasnya kita bergerak, saling membantu, memohon kepada Allah Ta’ala dan berikhtiar bersama untuk meringankan beban penderitaan mereka. Mari bantu biaya pengobatan Kakek Sutrisno, pemenuhan kebutuhan anak-anak, perbaikan rumah, dan memberikan modal usaha agar Bu Octa dan ketiga anaknya bisa hidup dengan layak. Klik DONASI SEKARANG dan jangan lupa sebarkan kisah ini.
Disclaimer: Dana yang terkumpul akan digunakan untuk pengobatan Kakek Sutrisno, pemenuhan kebutuhan anak-anak, perbaikan rumah, dan bantuan modal usaha dan segala kebutuhan lainnya. Selain itu juga dipergunakan untuk program borong dan bagikan bagi para pedagang lansia dan dhuafa yang berjualan di jalanan, serta untuk program pemenuhan warung kelontong/ sembako untuk para pejuang keluarga dan para menerima manfaat lainnya yang membutuhkan, di bawah naungan Program Yayasan Sinergi Kebaikan Ummat.
Janda Urus 3 Yatim Dan Kakeknya Yang Sakit
terkumpul dari target Rp 134.500.000