Fisioterapi Terhenti! Bapak Ojol Sepi Orderan
terkumpul dari target Rp 50.000.000
“Mbak, saya mohon jangan di cancel ya. Maaf lama, tadi saya mampir ke apotik dulu beli obat untuk anak. Anak saya lagi sakit, tapi baru bisa menebus obat hari ini. Seharusnya Akmal fisioerapi, tapi saya nggak punya biaya." ~Ucap Pak Didin dengan mata berkaca-kaca.
Berawal sejak berusia 5 bulan Muhammad Akmal Sutisna (8 tahun) panas. Namun kondisinya semakin menurun dan mengalami kejang-kejang yang tiada henti.
.
Perjuangan Pak Didin (31 tahun) untuk mengobati anaknya dari penyakit Celebral Palsy sangat menyayat hati. Beliau mati-matian narik ojek dari pagi sampai malam, meski hanya dapat upah 50 ribu.
.
"Sekarang benar-benar sepi, dapat 50 ribu saja sudah Alhamdulillah." ~Ungkap Pak Didin
Ibu Resa Junita (24 tahun hanya bisa menangis sambil memeluk putra tercintanya. Setiap Akmal menangis dan kejang, ibu hanya bisa memeluk Akmal sambil melantunkan ayat-ayat suci untuk menenangkannya.
.
"Sabar ya nak...bapak lagi cari uang biar nanti kita bisa ke dokter supaya sakitnya hilang." ~Ungkap Bu Resa
.
Pak Didin bercerita, katanya beliau pernah berniat untuk menjual motornya untuk mengobati sang anak. Namun tetap saja tak cukup. Karena Akmal harus kontrol rutin dan menjalani fisioterpi secara berjenjang agar tidak mengalami kelumpuhan permanen.
Tangisan demi tangisan Akmal senantiasa terdengar, sementara pak Didin terus berjuang memeras keringat untuk mengumpulkan pundi-pundi rupiah agar anaknya bisa menjalani fisioterapi yang tak kunjung terlaksana.
Sahabat kebaikan, pak Didin sadar kalau biaya fisioterapi yang panjang membutuhkan biaya. Sehingga beliau berkeinginan memiliki modal usaha yang layak agar Akmal putra tercintanya bisa terselamatkan dan mampu menjalani fisioterapi yang memadai.
Fisioterapi Terhenti! Bapak Ojol Sepi Orderan
terkumpul dari target Rp 50.000.000