Abah Iren lansia 72th yang menyimpan kepedihan hidupnya. Tubuhnya yang renta sering kali terasa terlalu rapuh untuk bertahan hidup, namun semangatnya harus terus menyala demi cucunya, Yayuk.

Setiap pagi, dengan sepeda ontel tua yang nyaris hancur, Abah berkeliling menjajakan sayur. Hasilnya? Tak lebih dari Rp1.000 per dagangan, itu pun jika laku. Sering kali, ia pulang dengan keranjang kosong tanpa sepeser uang, atau lebih menyakitkan, dagangannya tak dibayar oleh mereka yang tak peduli pada jerih payah Abah.

Yayuk, cucu semata wayang yang ia besarkan sendiri sejak orang tuanya meninggal, hanya bisa menelan kenyataan pahit. Di usia 12 tahun, seharusnya ia merasakan indahnya sekolah seperti teman-temannya, namun harus putus sekolah karena tak punya biaya. Ia hanya mampu membantu Abah menyiapkan dagangan, sementara harapan untuk sekolah terkubur. Karena untuk makan pun hanya mampu mengandalkan nasi tanpa lauk.

Abah Iren tak pernah berhenti berharap. Ia bekerja tanpa henti menjual sayur, buruh ternak, apapun yang bisa dilakukan untuk memberikan secercah harapan bagi Yayuk. Dalam hatinya, ia hanya memiliki satu impian: melihat Yayuk melanjutkan sekolah dan memiliki masa depan yang lebih baik.

Sahabat, mari ulurkan tangan untuk Abah Iren dan Yayuk. Jadilah bagian dari harapan mereka untuk bangkit dari kesulitan. Bantu melalui:

1. Klik tombol “DONASI SEKARANG”
2. Masukkan nominal donasi
3. Pilih metode pembayaran GO-PAY, Jenius Pay, LinkAja, DANA, Mandiri Virtual Account, BCA Virtual Account, atau transfer Bank (transfer bank BNI, Mandiri, BCA, BRI, BNI Syariah, atau kartu kredit) dan transfer ke no. rekening yang tertera.
4. Dapatkan laporan melalui email.