Puluhan KM Gendong Sayuran Dan Cucunya Yang Sakit
terkumpul dari target Rp 100.000.000
sayur...sayur...sayurnya ibu...sayur....!!! Mak Aat terus teriakkan, berharap ada yang mau membeli, untuk biaya berobat cucunya yang ia gendong dan mengidap epilepsi.
Demi cucu yang ia gendong, Mak gendong puluhan kilometer sayuran di pinggulnya untuk dijual. Karena, cucunya butuh pengobatan segera.
Berawal dari sakit panas dan kejang yang terus menerus, akhirnya Avrian Prawira dinata (6 tahun) divonis oleh dokter mengidap epilepsi dan kerusakan motorik, sehingga ia tak bisa berjalan.
Disaat kondisi Avrian sedang terpuruk dengan kejang yang terus menerus. Ayah tercintanya Meninggal dunia, sehingga terpaksa ibu Ita Herlinda (28 tahun) harus pergi merantau mencari pekerjaan. Akhirnya kini Avrian harus hidup seorang diri dengan ditemani Mak Aat (65 tahun) Nenek tercinta
Dipangkuan mak Aat pula Avrian kini air matanya harus tumpah dengan kejang yang terus menerus.
Tak peduli teriknya matahari, mak Aat terus berjalan menjajakan sayurannya kesetiap kampung sambil menggendong cucu tercinta Avrian.
Jika hujan turun, mak terpaksa melimpir ke rumah warga untuk ikut berteduh sejenak. Sambil terus berdoa agar hujan bisa segera reda, supaya sayuran dagangannya bisa terjual agar Avrian bisa membeli obat.
"Paling sedih waktu itu jam 4 sore, saat mak sedang berjualan bersama Alvian. Tiba-tiba Avrian kejang-kejang, matanya melotot dengan muka pucat, nafasnya tersenggal-senggal. Mak langsung histeris nangis."
"Seharusnya dari pagi Avrian minum obat, namun obatnya habis, mak nggak ada uang untuk membawa Avrian ke rumah sakit untuk berobat. Akhirnya terpaksa Avrian mak langsung gendong seperti biasa untuk dibawa berjualan, dengan harapan jika dagangannya laku mau langsung dibawa ke rumah sakit.
"Nak...maafin nenek belum punya uang untuk menyembuhkan rasa sakitmu." ~ungkap mak Aat sambil memeluk Avrian dengan air mata yang terus mengalir membasahi pipi
Setiap pulang dari jualan, Avrian langsung kejang dengan nafas yang tersenggal-senggal. Sedihnya, Avrian selalu bilang. "Nek, jangan nangis ya... Kalau nenek nggak ada uang untuk beli obat nggak apa-apa ko, Nanti Avrian pasti sembuh..."
Dari hujan sampai panas terik, mak Aat dan Avrian menunggu diatas alas berisi sayuran. Mereka berharap dagangannya bisa terjual. Namun adakalanya, langit sudah gelap pun, mak Aat belum mengantongi uang sepeser pun.
"Satu ikat sayur cuma ambil untung 2ribu pak. Sehari kadang laku 3 atau 5 ikat, adakalanya tak laku sama sekali karena sayurannya layu dan kering. Sehingga saya bersama Avrian cuma bisa makan nasi pakai kuah bening dikasih garam. Padahal Avrian membutuhkan obat." ~ungkap mak Aat
Insan baik, mungkin saat kamu baca ini sedang duduk tenang sambil menikmati makanan lezat. Tapi disisi lain ada mak Aat yang sedang berjuang dijalanan demi membawa cucunya berobat. Maukah kamu menjadi alasan mak Aat tersenyum dan bisa merawat cucunya sampai sembuh? Untuk itu, mari kita sisihkan sebagian rezeki yang kita miliki, agar Alvian bisa segera terobati
Disclaimer : Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk biaya pengobatan dan memenuhi semua kebutuhan Avrian dan mak Aat. Selain itu akan digunakan untuk implementasi program dan para penerima manfaat lainnya serta pengadaan mobil ambulan gratis dibawah naungan yayasan amal baik insani
Puluhan KM Gendong Sayuran Dan Cucunya Yang Sakit
terkumpul dari target Rp 100.000.000