Bantu Arka (Anak Satpam) Berjuang Sembuh dari Tumor Ganas

Pak Utis dan Bu Eha tak pernah menyangka bahwa anaknya akan mengalami kondisi seperti ini. Arka, putra mereka, mengidap malignant neoplasm sejak usianya masih 3 tahun.

Saat lahir sebenarnya Arka merupakan bayi normal layaknya bayi pada umumnya. Tapi ternyata, saat usia 3 tahun mulai muncul tanda-tanda aneh yang tak biasa di perutnya. Guratan urat-urat berwarna hijau terlihat begitu jelas di perut yang semakin hari semakin membesar. Sampai nafasnya tersendak-sendak saking perut Arka yang terus membesar.

Namun, karena kondisi ekonomi yang terbatas, Arka baru dibawa ke dokter 1 tahun setelah tanda-tanda tersebut muncul. Hasil pemeriksaan menyatakan ada tumor ganas yang bersarang di perut Arka, dan Arka disarankan untuk segera operasi pertama untuk mengangkat cairan yang memenuhi perutnya ditakutkan cairan tersebut akan merendam paru-paru dan jantungnya namun sayangnya sampai saat ini tak mampu dilakukan karena tak ada biaya untuk pergi  berobat ke Rumah Sakit yang lebih besar.

Pak Utis hanya bekerja sebagai Satpam yayasan di dekat rumahnya, sementara ibunya hanya bisa di rumah untuk mengurus Arka, karena tak jarang Arka menangis kesakitan. Penghasilan Pak Utis pun masih belum cukup untuk pengobatan intens sang anak.

“Saya sering sedih, nangis kalau lihat kondisi anak saya. Gak jarang juga sering jadi omongan tetangga. Sampai ada yang bilang ‘amit-amit’,” ungkap Bu Eha.

Karena pengobatan yang terus tertunda, kondisi Arka semakin buruk. Perutnya terus membesar karena keterlambatan penanganan, Arka harus lebih lama berjuang sembuh dari penyakitnya.

Sementara itu, kedua orang tuanya juga harus menyekolahkan 2 kakak Arka. Tapi, mereka tak pantang menyerah demi ketiga anak-anaknya tersayang.

Sahabat Berbagi, mari kita bantu perjuangan kedua orang tua Arka dan dukung kesembuhannya untuk mengembalikan senyum Arka dari ganasnya tumor yang bersarang di perutnya.