Ayo Bantu Gaza dengan Bantuan Medis
terkumpul dari target Rp 500.000.000
Sejak 7 Oktober 2023, militer Israel telah melakukan setidaknya 450 serangan terhadap fasilitas kesehatan dan personel di Gaza, rata-rata 73 serangan setiap bulan sejak perang dimulai. Akibatnya, setiap rumah sakit terkena dampaknya. Lebih dari 490 petugas kesehatan telah terbunuh dan lebih dari 120 lainnya ditahan, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Ada juga laporan tentang petugas kesehatan yang menjadi sasaran penyiksaan.
“Fasilitas layanan kesehatan ini tidak dibangun untuk menangani korban massal. Faktanya, tidak ada rumah sakit di dunia yang mampu menangani jumlah korban massal yang parah seperti ini,” kata Dr. Seema Jilani, penasihat kesehatan darurat senior IRC yang bertugas di Rumah Sakit Al Aqsa di Gaza Tengah sebagai anggota tim medis darurat IRC.
Bantuan medis sangat penting untuk memenuhi kebutuhan yang semakin meningkat di Gaza. Saat ini, sistem layanan kesehatan di Gaza berada di ambang kehancuran. Dari 36 rumah sakit di Gaza, hanya 15 yang masih buka dan beroperasi sebagian, dan tidak ada satupun yang berfungsi dengan kapasitas penuh. Fasilitas kesehatan yang tersisa benar-benar kewalahan, kekurangan tenaga medis, dan persediaan dasar. Tragisnya, pasien meninggal karena infeksi ketika rumah sakit tidak mampu menangani beban yang luar biasa ini.
Situasi ini menunjukkan betapa mendesaknya kebutuhan akan bantuan medis di Gaza. Mereka yang terluka dan menderita sangat membutuhkan dukungan kita. Kita bisa membuat perbedaan nyata dengan memberikan bantuan yang mereka perlukan.
Mari kita bersatu dan donasikan sekarang untuk menyelamatkan nyawa serta meringankan penderitaan di Gaza.
Ayo Bantu Gaza dengan Bantuan Medis
terkumpul dari target Rp 500.000.000