Ditinggal Ayah, Berjuang Untuk Rawat Ibu
terkumpul dari target Rp 50.000.000
Wajahnya penuh tangis, kakinya bengkak penuh luka. Bocah 12 tahun ini berjalan kaki hampir 10 kilometer untuk jual gorengan demi bertahan hidup. Ayahnya pergi meninggalkannya, ia berjuang mati-matian demi hidupi dan rawat ibu yang mengidap penyakit lambung dan darah tinggi.
Sendi Rohman (12 tahun) terlahir sangat istimewa, atau orang sering menyebutnya idiot. Namun demikian, kasih sayangnya kepada ibu begitu luar biasa.
Ditengah keterbatasannya, Sendi berjuang untuk merawat ibu dengan berjualan gorengan. Satu bungkusnya dijual 5 ribu. Tak banyak yang bisa sendi dapatkan dalam setiap harinya. Kadang hanya laku 3 atau 4 bungkus.
Wajahnya pucat diiringi demam tinggi dengan menahan sakitnya kaki akibat luka yang menganga. Namun demikian, sendi terus berjalan sambil menawarkan gorengan dagangannya walaupun tak ada satu pun yang melirik bahkan memanggilnya untuk membeli dagangannya.
"Ayah pergi meninggalkan aku, aku takut mamah juga pergi seperti ayah." ~ungkap Sendi
Sendi anak yang kuat dan tegar. Walaupun tubuhnya lelah dengan menahan rasa sakit dikaki yang tiada tara. Ia terus berjalan menjajakan keripik dagangannya, bahkan sampai ketiduran.
Ene Rokidah (53 tahun) ibu sendi sering sakit-sakitan akibat penyakit lambung dan darah tinggi yang dideritanya.
Tak banyak yang bisa dilakukan oleh ibu Ene. jika rasa sakit itu muncul, ibu Ene hanya bisa menahan rasa sakitnya sendirian yang ditemani oleh Sendi.
"Kalau aku nggak jualan aku gak bisa beli obat untuk mamah." ~ungkap sendi
Sendi juga sering bercerita ketika ketiduran dipinggir jalan, gorengan dagangannya sering diambil orang, maka dari itu, setiap tidur, sendi tak mau jauh dari gorengan dagangannya.
#TemanBaik, maukah kamu menemani sendi agar bisa hidup layak dan membelikan ibunya obat tanpa harus berjualan gorengan lagi.
Ditinggal Ayah, Berjuang Untuk Rawat Ibu
terkumpul dari target Rp 50.000.000