Bantu Selamatkan Anak-anak Palestina
terkumpul dari target Rp 200.000.000
Dilansir dari portal berita, bahwa konflik yang berlarut membawa Gaza pada kondisi memprihatinkan, termasuk soal ancaman kelaparan. Menurut beberapa badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), 2,3 juta penduduk Gaza berada dalam risiko kelaparan. Pernyataan ini disampaikan pada Jumat, 17 November 2023.
Konflik yang berlarut ini membuat persediaan makanan dan air tidak ada. Bantuan yang datang pun terbatas dan terhenti di perbatasan. Belum lagi saat ini komunikasi di Palestina sudah terhenti sepenuhnya.
Ini dia beberapa fakta yang terjadi saat musim dingin di sana. Suhu udara bisa mencapai titik beku 4 derajat Celcius, disertai salju dan kabut tebal, hingga angin kencang, juga hujan lebat selama berbulan-bulan.
Cuaca ekstrem seperti itu, pasti membutuhkan baju hangat. Sayangnya mereka kekurangan, mungkin sekarang malah tidak ada. Ketiadaan baju hangat membuat mereka harus menggunakan baju berlapis-lapis untuk mengurangi rasa dingin.
Pemanas merupakan salah satu kebutuhan untuk negara 4 musim, tapi mereka tidak memiliki itu. Kini mereka tinggal di tenda pengungsian, bahkan reruntuhan tanpa atap dan tembok. Tak bisa dibayangkan rasa dingin, ditambah lapar, dan haus.
Tahun-tahun sebelumnya musim dingin masih bisa dipersiapkan. Hari ini rasanya tak ada yang tersisa. Mereka terlantar dan tak dapat hidup layak. Tak ada makanan, air bersih, pakaian musim dingin, pemasan, dan listrik. Musim dingin tahun ini akan semakin sulit dan memilukan.
Lantas bagaimana dengan kita yang dalam kondisi aman dan berkecukupan?
Tak tergerakkah nurani diri untuk mendekap hangat mereka dengan doa dan bantuan terbaik?
Bantu Selamatkan Anak-anak Palestina
terkumpul dari target Rp 200.000.000