Jual Kerupuk Demi Bisa Sekolah dan Beli Susu Adik
terkumpul dari target Rp 50.000.000
Demi membantu Ibu untuk membeli susu adiknya, bocah ini rela berjualan kerupuk dan menjadi tulang punggung di keluarganya. Sang ayah entah pergi kemana
"Kak, dibeli kerupuknya. Cuma 5 ribu sudah dapat 3, Kak” tawar anak kecil itu.
Namanya wijaya, usianya masih sangat belia setiap hari dia menyusuri jalanan di daerah Kota Bojonegoro untuk menjualkan kerupuk. Pekerjaan yang sudah 1 tahun belakangan ini dia lakukan. Hiruk pikuk Kota Bojonegoro bak teman sejati bagi wijaya. Suara bising kendaraan dan cuaca yang terik seakan tak dihiraukan.
Setiap jam 1 Siang Wijaya memulai menjajakan kerupuk yang dibawa. Satu demi satu orang yang ditemui sudah ditawari. Meski harus berjalan jauh wijaya bersemangat untuk berjualan.
“Kak, tolong beli kerupuk aku yaa. Biar aku bisa beli susu unruk adik saya” ucap Adek Wijaya
Hingga matahari mulai tenggelam, kerupuk yang dibawa baru saja laku 5 bungkus. Alhamdulillah, wijaya sudah sangat bersyukur jika bisa bawa pulang 15 ribu rupiah.
Bahkan saat wijaya sendirian, tak jarang tatapannya kosong. Seolah bertanya, “Apa kerupuk yang aku bawa akan laku habis hari ini?”
Saya membantu ibu mencari uang mas. Ayah saya sudah 1 tahun lebih tidak ada kabarnya, beliau kabur dari rumah karena memang ekonomi keluarga kami sedang buruk ditambah hutang keluarga yang cukup banyak dan saya ditinggal sama ibuk dan adik saya. Saya dulu ngontrak mas, sekarang ngekos dan belum bisa bayar sudah 2 bulan kalau minggu depan belum bisa bayar kami di akan diusir. ungkap Adek Wijaya sambil menangis.
Selama berjualan, Wijaya sering rugi karena ada pembeli yang membayar dengan uang palsu, "kok tega ya kak mereka menipu saya, padahal saya hanya penjual kerupuk" - ucap adek wijaya
Kalau lapar biasa selalu membawa bekal nasi putih dari rumah dimakan bersama adiknya. Kalau air minum habis biasanya saya ambil dari keran mentah karena gak punya uang untuk membeli air minum.
Meski tempat jualan wijaya dengan tempat kosnya jauh, wijaya tidak pernah mengeluh. kadang ketika lihat teman sekolahnya dia merasa iri karena tidak bisa bermain seperti anak seusianya.
“aku pernah di ejek mas sama teman ku di sekolah karena aku jualan kerupuk” ucap wijaya sambil sedih
Jujur, wijaya juga ingin seperti anak-anak lainnya yang bisa bermain tanpa harus memikirkan kerasnya hidup, seperti sewajarnya anak seusianya yang uang jajan selalu minta tanpa harus berusaha mencari sendiri itupun hasil jualan kerupuk harus dibelikan susu untuk sang adik.
#TemanBerbagi!, ayo kita bantu larisin kerupuk yang dijual wijaya,
Tidak hanya berdonasi, teman-teman juga bisa membantu dengan cara menyebarkan halaman galang dana ini ke orang-orang terdekat agar semakin banyak orang yang ikut membantu perjuangan adek Wijaya.
Jual Kerupuk Demi Bisa Sekolah dan Beli Susu Adik
terkumpul dari target Rp 50.000.000