Abah Wawan adalah seorang pria berusia 70 tahun, yang tetap gigih mencari nafkah meskipun tubuhnya sudah tidak sekuat dulu. Dengan penuh keikhlasan, Abah Wawan menjalani pekerjaan sebagai tukang parkir dan pengatur lalu lintas demi membantu keluarganya yang sedang berjuang menghadapi kesulitan hidup.

Setiap harinya, Abah Wawan bekerja dari pukul 7 pagi hingga 5 sore, hanya mendapatkan penghasilan 20-25 ribu rupiah. Penghasilannya itu bahkan harus dipotong biaya transportasi, sehingga yang tersisa tidak seberapa. Namun, Abah Wawan tetap bersyukur dengan apa yang didapatnya dan berusaha bertahan dengan penghasilan yang ada.

Kehidupan Abah Wawan berlangsung di tengah kota yang ramai. Di sanalah Abah Wawan bekerja, sementara ia tinggal bersama anaknya di rumah sederhana. Meskipun tempat tinggalnya jauh dari tempat kerja, Abah Wawan tidak pernah mengeluh dan selalu menjalani rutinitasnya dengan tabah.

Setiap hari tanpa libur, Abah Wawan melawan rasa lelah dan sakit yang kerap datang, terutama di usia yang sudah lanjut. Bahkan di bulan Ramadhan ini, Abah Wawan tetap berjuang, meskipun buka puasa hanya dengan pemberian orang lain dan sahur dengan nasi seadanya.

Abah Wawan merasa ia harus terus bekerja agar tidak menjadi beban bagi anaknya, yang juga tengah menghadapi masalah ekonomi. Dengan penghasilan kecilnya, Abah Wawan berharap bisa membantu biaya makan di rumah anaknya, meskipun itu berarti hidup dalam kekurangan dan keterbatasan.

Kehidupan Abah Wawan penuh dengan kesederhanaan. Ia sudah terbiasa makan dengan nasi dan garam. Meski begitu, Abah Wawan tetap menjalani hidupnya dengan tegar. Dalam segala keterbatasannya, Abah Wawan selalu berusaha bersyukur dan mengandalkan kekuatan doa untuk terus bertahan di tengah tantangan hidup yang tak mudah.

#TemanBerbagi, Beban yang ada di pundak Abah Wawan bukan lah beban yang ringan, namun dengan itu semua Abah tetap tegar dan menerimanya dengan penuh keikhlasan. Yuk bantu Abah Wawan untuk selalu bisa hidup dengan layak!!