Siapa yang tak menyangka bahwa di musim penghujan seperti sekarang masih banyak yang berjualan es krim keliling. Ya, salah satunya adalah Abah Uju yang saat ini menginjak usia 61 tahun. Walaupun beliau tahu dagangannya kerap sepi ketika musim penghujan tiba, Abah Uju tak putus semangat untuk terus mencari nafkah.

Setiap hari Abah Uju berjualan es krim, pagi sampai sore menjadi waktu rutin untuk Abah berjualan. Panasnya sengatan matahari dan dinginnya air hujan sudah menjadi teman dekat bagi Abah. Mau bagaimana lagi, apapun cuacanya mesti Abah hadapi demi bisa menghidupi keluarganya di kampung.

“Udah biasa nak, sekarang lagi musim hujan Abah harus tetap jualan, biar bisa makan dan ngasih ke keluarga di kampung.”

Dalam sehari, belasan kilometer Abah tempuh dengan tubuhnya yang sudah mulai renta itu. Bahkan kakinya sampai lecet-lecet karena terus berjalan kaki dengan sepatu yang basah karena terkena air hujan.

Walau dengan usaha yang sudah maksimal, hasil yang didapatkan belum cukup untuk memenuhi kebutuhan Abah Uju yang kini sudah lanjut usia. Abah mengungkapkan bahwa saat ini keuntungan yang didapat dari berjualan es krim hanya sebesar 10 sampai 16 ribu rupiah saja. Bahkan Abah Uju sering menombok bayar kepada pemilik usaha jika es krim yang dijualnya tak kunjung habis.

Ya, eskrim yang dijual oleh Abah Uju bukanlah miliknya sendiri sehingga keuntungan yang didapat harus dibagi dua dengan pemilik usaha es krim tersebut.

“Pengennya Abah punya usaha sendiri nak, punya roda biar bisa jualan makanan. Tapi Abah gak punya modalnya.”

#TemanBerbagi, Abah Uju menjadi teladan bagi kita semua karena telah mengajarkan kita semua bahwa sesulit apapun keadaannya kita harus tetap berjuang dan hadapi keadaan tersebut. Jika ada modal, Abah ingin memiliki usaha sendiri agar pendapatan yang dihasilkannya bisa lebih layak lagi bagi Abah yang kini sudah lanjut usia dan memiliki keluarga di kampungnya