Perjuangan Abah Omo Berjualan Bambu Besar Di Pundaknya
terkumpul dari target Rp 80.000.000
Seorang kakek dengan sebatang bambu besar di pundaknya, berjalan menyusuri trotoar.
Beliau bukan buruh bangunan yang sedang memindahkan bahan bangunan, tapi justru beliau sedang berkeliling mencari orang yang barangkali membutuhkan bambu tersebut.
Namanya Abah Omo, menurut pengakuan abah saat ini umur abah sudah lebih dari 1 abad,
Abah mencari nafkah dengan berjualan bambu milik tuannya.
Dengan tenaga abah yang di usianya yang telah lanjut ini ia memanggul bambu yang beratnya hampir belasan kg dengan panjang yang tidak kurang dari 6 meter.
Padahal untung dari 1 batang bambu tersebut tidak seberapa hanya 10-20rb rupiah saja jika terjual.
Tapi semua abah lakoni karena hanya ini satu-satunya cara agar abah bisa mendapatkan uang.
Istri Abah Omo telah meninggal puluhan tahun yang lalu, Abah pun hanya memiliki satu anak yang juga keadaan ekonominya tidak jauh berbeda dengannya,
Kini abah Omo tinggal sendiri di gubuk sederhana berukuran 2*3 meter. Tempatnya tidur dengan tungku kayu bakar tempat ia mengolah makanan pun ruangnnya tidak terpisah, sehingga abu dan debu berserakan itu bersampingan dengan tempat ia tidur.
Jualan bambu tidak setiap hari laku dan mendapat untung. Kadang abah juga tidak membawa uang sama sekali ke rumah, Abah harus sering puasa untuk menahan laparnya,.
Besar harapan Abah Omo untuk bisa mempunyai modal usaha untuk bisa memenuhi kebutuhan hidupnya.
Sahabat berbagi maukah membantu Abah Omo meringankan sedikit bebannya? Bantuan sekecil apapun yang diberikan akan sangat berharga untuk beliau.
Disclaimer : Dana yang terkumpul akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan Abah Omo, modal Usaha Abah Omo dan juga untuk mendukung penerima manfaat lainnya dibawah naungan Yayasan Lentera Pijar Kebaikan.
Perjuangan Abah Omo Berjualan Bambu Besar Di Pundaknya
terkumpul dari target Rp 80.000.000