
Bantu Lansia Sebatangkara Yang Tidur Depan WC Umum
terkumpul dari target Rp 70.000.000
Setiap kali perutnya kosong, Abah Maryadi hanya bisa meneguk air putih sambil berbisik pada dirinya sendiri, “Aku tidak akan merendahkan martabatku dengan mengemis. Biarlah lapar, asal aku tidak menodai rasa maluku pada Allah.”
Usianya kini 85 tahun, berjalan sendiri tanpa keluarga, tanpa teman dekat yang bisa diajak berbagi cerita. Hidupnya ia habiskan di depan WC umum alun-alun, karena tak ada lagi tempat yang bisa dituju. Kontrakan terakhir yang ia tinggali masih menyisakan tunggakan sebesar Rp700 ribu. Dengan tubuh renta, Abah tetap berjualan kopi dan rokok, meski dagangan sering tak terjamah. Tak jarang ia harus menahan sakitnya perut kosong hingga malam datang.
Kaki Abah yang pernah cedera sejak kecil kini semakin melemah di usia senjanya. Setiap langkah terasa seperti beban berat, kadang harus berhenti karena nyeri yang menusuk. Namun meski tubuhnya sudah rapuh, Abah tetap memaksa diri berdiri di balik dagangannya. Ia tahu, kalau ia berhenti, maka perutnya akan kosong lebih lama.
Di tengah rasa sakit itu, Abah hanya bisa duduk lama menunggu pembeli, sementara angin malam menusuk tulangnya. Ia sering mengusap kakinya pelan, berharap rasa nyeri mereda. Tapi kenyataannya, semakin hari kondisinya makin parah. Bagi Abah, bertahan adalah satu-satunya pilihan, walau harus menanggung sakit yang orang lain mungkin tak sanggup rasakan.
Meski begitu, hatinya masih penuh harapan. Ia ingin bisa berjualan dengan tenang, punya lapak sederhana, dan tidak lagi harus memaksa kakinya menahan sakit sepanjang hari. Abah bermimpi punya tempat yang layak untuk beristirahat, agar malam-malamnya tidak lagi berakhir di kursi keras dengan baju lusuh sebagai bantal.
Kini, Abah hanya bisa menanti uluran tangan baik hati yang bersedia menolongnya. Sedikit bantuan akan sangat berarti, bukan hanya untuk modal usaha atau tempat tinggal, tapi juga agar Abah bisa menjalani sisa hidupnya dengan lebih bermartabat—tanpa lagi digelayuti rasa sakit, dingin, dan lapar.
Halo #TemanKebaikan !
Lihat dan rasakan kebaikan dari kamu yang #BeneranBerdampak untuk semua di link berikut ini ya:)
https://sajiwafoundation.org/publications/sajiwa-news
Mengapa Sajiwa Foundation?
1. Pendampingan yang dilakukan merupakan bentuk Integrasi Kebutuhan Material dan Non Material
2. Memiliki Objektif pendampingan SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-Bound) yang disusun berdasarkan asesmen kebutuhan penerima manfaat.
3. Dijalankan dengan prinsip pertemanan yang menyenangkan.
4. Sajiwa Foundation terdaftar dan diawasi oleh Kemenkumham, Dinsos Kota Bandung dan Dinsos Jawa Barat.
5. Setiap bulan Sajiwa Foundation melaporkan Aktivitas Program dan Laporan Keuangan bulanan di laman website.
https://sajiwafoundation.org/
Jl. Atlas Raya No.21, Babakan Surabaya, Kec. Kiaracondong, Kota Bandung, Jawa Barat 40281
02220504715
Hubungi kami jika kamu ingin berkolaborasi lebih lanjut ke nomor resmi ini ya :)
085174166464

Bantu Lansia Sebatangkara Yang Tidur Depan WC Umum
terkumpul dari target Rp 70.000.000