Perjuangan Abah Kadina Untuk Sesuap Nasi
terkumpul dari target Rp 60.000.000
Makan hari ini tergantung dari seberapa banyak tentengan balon yang ia jual hari ini. Begitulah keseharian Abah Kadina. Seorang lansia berusia 74 tahun.
Merantau dari kampung ke kota untuk mengais rezeki dilakoni Abah Kadina. Langkah demi langkah beliau tempuh sampai puluhan kilometer..
Abah menjajakan balon mainan udara untuk anak-anak.
Anak-anak sangat menyukainya bahkah bila diberi mungkin 9 dari 10 anak tidak anak menolak.
Namun untuk orang tua kadang tidak menyukai seorang penjual balon.
Abah sering kali diusir jika sedang menawarkan mainannya.
"Mang kaitu pindah tong didieu jualanna.. Ker teu boga duit teh budak sok rudet hayang balon" Ucap salah satu ibu ke Abah Kadina.
Sempat terlintas dibenak Abah. Apakah saya salah? Apakah saya jualan hal haram sampai harus mendapat perlakuan seperti itu. Padahal Abah hanya berusaha mencari nafkah dengan halal.
Penghasilan Abah tidak menentu sering kali hanya membawa pulang uang 20-25rb saja karena balon yang ia jualpun ternyata milik orang lain. Jadi abah hanya diupah oleh sang pemilik usaha balon. Karena Abah tidak memiliki modal untuk berjualam secara mandiri.
Abah hanya tinggal seorang diri disini.
Jauh dari saudara dan keluarga.
Kadang abah merasa sangat sepi..
Jika memiliki modal abah juga ingin kembali ke kampung halaman dan usaha disana walau hanya sekedar warung kecil. Namun cukup untuk menghidupi nya.
Teman berbagi, maukah membantu meringankan sedikit beban dibahu Abah Kadina?
Sekecil apapun bantuan yang diberikan akan sangat berharga untuk abah..
Disclaimer : Dana yang terkumpul akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan Abah Kadina dan modal usaha Abah Kadina jugaa untuk mendukung penerima manfaat lainnya dibawah naungan Yayasan Lentera Pijar Kebaikan
Perjuangan Abah Kadina Untuk Sesuap Nasi
terkumpul dari target Rp 60.000.000