Sejak pagi buta Abah sudah pergi untuk menjajakan barang dagangannya, berharap ada sesuap nasi yang bisa dimakan untuk mengisi perutnya pada hari itu.

Dengan sepedanya Abah terus susuri jalan, senyum manisnya senantiasa ditebar sambil menawarkan sandal barang dagangan yang ia bawa.

Dalam setiap potong sandal yang Abah Eldas (69 tahun) bawa, ada harapan besar dari Abah dan istrinya untuk bisa makan pada hari itu.

Dalam setiap harinya, Abah hanya bisa membawa 10-15ribu. Itu pun jika barang dagangannya ada yang membeli. Adakalanya Abah pun tak bisa membawa uang sedikit pun kerumah, karena sandal dagangannya tak ada yang membeli.

"Sekarang mah jarang ada yang membeli, laku satu juga udah Alhamdulillah." ~ungkap Abah Eldas sambil menatap barang dagangannya.

Apalagi jika penyakit asam uratnya jadi, Abah hanya bisa menangis merasakan rasa sakitnya dan kebingungan harus membawa apa ke rumah, sementara istrinya sedang menunggu dirumah.

Tak banyak yang bisa Abah lakukan selain terus berjalan menjajakan barang dagangannya, tanpa berpikir rasa sakit yang dideritanya.

"Abah bingung jika tidak membawa uang hari ini ke rumah, kasian istri tidak punya makanan sedikit pun." ~ungkap Abah Eldas

"Adakalanya ada yang mau beli, tapi sandal yang Abah bawa tidak lengkap, sehingga orang-orang lebih memilih membeli ke pedagang sandal lain. Padahal Abah sangat berharap hari ini ada yang mau beli sandal agar Abah dan istri bisa makan." ~ungkap Abah lagi

Sahabat kebaikan, perjuangan Abah Eldas begitu luar biasa, di usianya yang sudah renta dengan mengandalkan sisa tenaganya, Abah masih terus berjuang demi bertahan hidup. Kita bisa temani Abah agar hari ini perutnya bisa terisi dengan menyisihkan sebagian rezeki yang kita miliki.

Disclaimer : Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk modal usaha dan kebutuhan Abah Eldas. Selain itu akan digunakan untuk implementasi program dan para penerima manfaat lainnya dibawah naungan yayasan global sedekah movement