Warung Sederhana untuk Abah Dayot
terkumpul dari target Rp 58.500.000
Perjuangan Seorang Ayah Buta Dalam Menafkahi Keluarga
"mulanya saya terjatuh setelah pulang dari kebun, gak tahu kenapa besoknya Abah jadi gak bisa lihat". Ucap Abah Dayot sambil memegang tongkat bambunya.
Satu tahun sudah Abah Dayot (46) kehilangan penglihatannya akibat terjatuh dan masih belum tahu apa penyebabnya.
Namun yang pasti kehidupan Abah Dayot menjadi sangat sulit sekarang. Terutama untuk mencari nafkah untuk keluarga kecilnya di Kp. Cileungsir, Cikeusik, Pandeglang, Banten.
Meski dalam keadaan tidak bisa melihat Abah masih tetap berjuang untuk menafkahi istrinya, Ibu Sukaesih (41) dan Raminah (8) anak semata wayangnya dengan cara berkebun di belakang rumah.
Mulai matahari terbit, Abah berangkat ke kebun dengan membawa cangkul dan tongkat kayu untuk meraba-raba jalan yang dilaluinya.
"Biasanya suka dapat daun singkong atau kayu bakar, jika ada yang beli Alhamdulillah kami dapat uang 10rb-15rb, kami bisa makan.."
ya, penghasilan Abah hanya cukup untuk makan pada hari itu saja. Pantas saja, jangankan untuk memeriksakan matanya, untuk makan sehari-hari pun Abah kesulitan.
Abah berharap bisa memiliki warung kecil-kecilan yang kelak dapat dibantu istrinya dan tentunya dapat menambah penghasilan keluarga kecil ini.
SahabatKU, yuk ringankan beban Abah Dayot. Mari sisihkan sebagian rezeki kita untuk membantu Abah Dayot.
Klik "DONASI SEKARANG" dan berikan donasi terbaikmu.
***
Disclaimer:
- Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk pembuatan warung dan pemenuhan kebutuhan pokok Abah Dayot dan keluarganya.
- Serta akan digunakan untuk penerima manfaat lainnya di bawah naungan Yayasan Sinergi Kebaikan Ummat.
Warung Sederhana untuk Abah Dayot
terkumpul dari target Rp 58.500.000