Dengan Satu Kaki Abah Ajat Berjuang Demi Sesuap Nasi
terkumpul dari target Rp 65.000.000
Tubuh lemah itu dipaksa kuat bekerja, terus berjuang demi sesuap nasi dengan mencari rongsokan.
.
Tubuhnya sudah tak kuat. Tatapannya letih dengan langkah tertatih. Dengan mengandalkan satu kaki dan dorongan kedua tangannya. Abah Ajat (62 tahun) terus berjuang menyusuri jalan. Setiap tempat sampah disinggahi, berharap ada botol bekas dan kardus yang bisa dibawanya pulang.
Terlebih sekarang beragam penyakit sudah bersarang didalam tubuhnya. Matanya sudah buram saat melihat, sehingga beberapa kali Abah pun harus terjatuh dan terpeleset. Bahkan tangan dan kakinya pun terasa kebas. Awalnya Abah Ajat memiliki penyakit diabetes, namun karena tak ada biaya mengharuskan untuk di amputasi.
.
Namun itu semua tak pernah menyurutkan semangat Abah untuk terus berjuang mengumpulkan barang-barang bekas yang dipungutnya ditempat sampah.
.
"Kadang kalau menemukan tanjakan Abah suka susah untuk berjalan. Bahkan beberapa kali Abah pun harus terjatuh." ~Ungkap Abah Ajat
.
Abah Ajat tinggal berdua bersama istrinya disebuah rumah kontrakan.
"Kalau makan Abah bisa nyari ditempat sampah kalau gak ada sama sekali mah, cuma yang Abah bingung itu dari mana harus nyari untuk bayar kontrakan? Kalau tidak ngontrak Abah tinggal dimana lagi." ~Ungkap Abah Ajat dengan berkaca-kaca
Ditengah ketidak berdayaannya Abah bercita-cita ingin memiliki warung di depan rumah kontrakannya. Tapi itu semua susah untuk terwujud. Jangankan untuk membuat warung, untuk makan dan memenuhi kebutuhan sehari-hari pun sangat kesulitan.
.
"Abah sudah tidak kuat lagi untuk berjalan jauh, tapi kalau Abah tidak mencari rongsok, Abah dan istri mau makan apa? Belum lagi Abah harus membayar rumah kontrakan." ~Ungkap Abah Ajat.
Dengan Satu Kaki Abah Ajat Berjuang Demi Sesuap Nasi
terkumpul dari target Rp 65.000.000