Lansia Panggul Puluhan Kilo Basreng Demi Bertahan Hidup
terkumpul dari target Rp 60.000.000
Abah Ahma berusia 87 tahun sekarang. Meskipun tubuh rentanya sudah mudah kelelahan dan kesakitan, Abah tidak pernah menyerah untuk terus berjuang bertahan hidup.
Setelah ditinggalkan istri tercinta untuk selama-lamanya, Abah kini harus berjuang sendirian demi kelangsungan hidup dirinya dan anaknya.
Setiap hari Abah berkeliling menjual bangreng atau baso goreng, cemilan kering khas Sunda milik orang lain. Abah membawa bangreng-bangreng tersebut dengan sebuah kelontong kaleng yang sangat besar dan beratnya 30 kg.
Karena tubuhnya sudah tidak lagi kuat, Abah sering sekali merasa kesakitan dan mudah kelelahan. Terlebih Abah harus menempuh jarak sejauh 20 Km untuk bisa berjualan di daerah perkotaan yang banyak orang.
Sering kali Abah menahan lapar sampai gemetar dan hanya bisa mengganjalnya dengan air mineral karena dagangannya belum terjual.
Karena jarak yang jauh itu pun, Abah sering memilih untuk menginap di masjid agar tidak jatuh sakit atau pingsan. Abah hanya bisa tidur di teras masjid sambil menjaga dagangannya dan juga segan bila harus tidur di dalam.
Abah memilih tidur di masjid karena kalau pulang harus naik angkutan umum berkali-kali dengan tarif yang lumayan mahal. Abah merasa sayang dan lebih baik uangnya dipakai untuk makan.
Abah cerita, kalau sedang jualan pun ada banyak musibah yang pernah dialami, Abah pernah keserempet motor pas mau nyebrang, pernah jatoh karena ngejar acara kuda renggong yang Abah pikir disana bakal banyak orang yang mau beli kerupuknya, bahkan pernah saat sakit Abah kambuh.
"Cape jualan tapi mau gimana lagi ..." lirih Abah.
Sedangkan istri Abah sudah meninggal 2005 silam karena penyakit tumor usus yang dideritanya.
Harapan Abah cuma ingin berhenti jualan karena Abah udah cape jualan keliling, Abah ingin punya tabungan di masa tua ini.
Mengapa donasi di Sajiwa Foundation?
- Pendampingan yang dilakukan merupakan bentuk Integrasi Kebutuhan Material dan Non Material
- Memiliki Objektif pendampingan SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-Bound) yang disusun berdasarkan asesmen kebutuhan penerima manfaat.
- Dijalankan dengan prinsip pertemanan yang menyenangkan.
- Sajiwa Foundation terdaftar dan diawasi oleh Kemenkumham, Dinsos Kota Bandung dan Dinsos Jawa Barat.
- Setiap bulan Sajiwa Foundation melaporkan Aktivitas Program dan Laporan Keuangan bulanan di laman website.
Lansia Panggul Puluhan Kilo Basreng Demi Bertahan Hidup
terkumpul dari target Rp 60.000.000