Banting Tulang Cari Nafkah Untuk Keempat Anaknya
terkumpul dari target Rp 50.000.000
Miwati (37) dan Eliudin (41) merupakan pasangan suami istri yang tangguh dan luas rasa sabarnya berjuang menghidupi 4 anak dan 1 diantaranya sakit Hidrosefalus atau penumpukan cairan di otak.
Warung yang menjadi sumber penghasilannya terbakar 1 tahun yang lalu. Kini mereka harus banting tulang mencari nafkah agar keempat anaknya bisa makan.
Vivin (3) anak ketiga dari pasangan ini didiagnosa sakit hidrosefalus sejak usia 40 hari. Sempat berobat dan menjalani operasi pemasangan selang di kepalanya, namun kini terpaksa berhenti pengobatan karena BPJS mati dan mereka tidak mampu membayar tagihannya.
Pasca kebakaran warung, mereka pun tidak punya tempat tinggal dan tidak mampu untuk membayar kontrakan. Bersyukur ada OrangBaik yang memberikan tumpangan tempat tinggal secara gratis. Walau hanya sebuah rumah bedeng namun mereka bersyukur karena mereka bisa berlindung dari teriknya matahari dan dinginnya hujan.
Merawat ladang orang adalah penghasilan yang bisa mereka manfaatkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Karena hasil ladang tidak menentu dan musiman, tak jarang mereka menahan lapar karena tak bisa beli beras. Terpaksa anak-anaknya pun pergi ke bidan setempat untuk meminta nasi atau makan apapun.
“Diberi kepercayaan sama Allah dengan 4 anak yang tidak rewel dengan kondisi kami saat ini saja rasanya sudah sangat bersyukur. Kami anggap kondisi kami sekarang sebagai ujian karena Allah sayang keluarga kami”-Bu Miwati.
Bu Miwati dan pak Eliudin sebenarnya ingin Vivin terus melanjutkan pengobatannya namun sayang terhalang biaya. Mereka berharap adanya bantuan biaya hidup agar bisa membantu meringankan kondisi mereka.
Tidak hanya berdonasi, kamu juga bisa menyebarkan galang dana ini agar lebih banyak lagi yang membantu Bu Miwati dan pak Eliudin.
Banting Tulang Cari Nafkah Untuk Keempat Anaknya
terkumpul dari target Rp 50.000.000