Mbah Sainem merupakan warga Padukuhan Nangsri Kidul Gunungkidul  DI Yogyakarta, ia tinggal seorang diri di sebuah rumah bambu yang sudah lapuk. Mbah Sainem mengandalkan hasil pertanian dari ladang untuk menenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.

Berjalannya waktu, usia mbah pun sudah sangat sepuh tentu kemampuan fisiknya mulai menurun, ia sudah tidak mampu lagi berladang.  Untuk bertahan hidup, Nenek kelahiran tahun 1933 ini hanya mengandalkan pemberian dari tetangga dan saudara-saudaranya

Mbah Sainem tinggal disebuah rumah kecil seperti gubuk bambu berukuran 4x5 m², kondisi rumahnya sangat memprihatinkan. Dindingnya terbuat dari bambu yang sudah lapuk dimakan rayap, atap rangka dan tiang penyangga sudah keropos dengan lantai tanah.

Khawatir dengan kondisi yang memprihatinkan, terlebih jika musim penghujan datang terjadi kebocoran. Perangkat Dusun Nangsri Kidul dan warga bergotong royong ingin membantu Mbah Sainem agar dapat tinggal dirumah yang lebih layak.

Kepala Dusun Nangsri Kidul dan tokoh masyarakat juga bertekad membongkar dan memperbaiki rumah mbah Sainem. Namun karena bantuan dari warga lokal masih sangat terbatas, sehingga kami berencana mengajak masyarakat yang lebih luas untuk ikut membantu Mbah Sainem.

Kayu dan bambu yang dikumpulkan warga pun masih sangat minim, adapun nominal dana yang dibutuhkan untuk memperbaiki rumah dengan ukuran 4x5 meter. Dengan material dinding asbes, kurang lebih dibutuhkan dana sekitar Rp 20 juta.

Mari sahabat bantu hadirkan tempat tinggal untuk mbah Sainem dengan berdonasi melalui Sharing Happiness sekarang juga!!! Berbuat Nyata, Berbagi Bahagia Bersama Sharing Happiness!!!