Dukung Perjuangan Bayu untuk Sembuh dari Sakit Ususnya
terkumpul dari target Rp 106.800.000
Tangisan Bayu terus terngiang di telinga orang tuanya saat perut Bayu kembali sobek dan operasi yang ke 9 kalinya kembali tak optimal membuat penyakit kelainan usus yang dideritanya tak kunjung sembuh.
Bocah malang itu bernama Bayu Widia (12 tahun) asal Baleendah, Kab. Bandung yang terdiagnosa menderita penyakit hisprung desease (usus terburai) dan malformation of placenta (kelainan usus).
2 tahun sudah Bayu menderita semenjak duduk di bangku kelas 4 SD hingga hari ini Bayu tidak bisa beraktifitas normal.
Bayu seringkali kehilangan banyak darah bahkan dokter mengatakan jika Bayu sudah tak memiliki harapan untuk bertahan. Namun Ibunda Bayu, Ibu Dewi (41) menolak dan bersikeras bahwa masih ada harapan untuk Bayu.
Ibu Dewi berjuang bolak balik ke PMI terdekat untuk mendapatkan kantong darah yang cocok untuk Bayu. Setelah beberapa jam pencarian, akhirnya sang Ibu berhasil bawa 16 kantong darah ke RS.
Berkat do’a dan kegigihan ibunya, Bayu masih bisa selamat. Walaupun sampai operasinya yang ke-9 saat ini pun masih belum berhasil.
Penyakit Bayu semakin menjadi, bekas operasi pada perut Bayu malah semakin sobek kanan, kiri dan ususnya terlihat sedikit keluar dari perutnya. Belum lagi nanah yang sering keluar hingga rawan infeksi dan membahayakan nyawa Bayu.
Bayu hanya bisa terbaring lemah di atas kasurnya. Bergerak sedikit saja perut bocah malang itu mudah berdarah. Bayu juga sering muntah-muntah dan sering menangis kesakitan di daerah perut bekas operasinya.
Usus Bayu yang terlihat keluar harus ditutup kantong plastik kolostomi, untuk menampung BAB-nya. Sang Ibu harus siaga untuk mengganti kantongnya tiap waktu agar kondisi Bayu tetap bersih dan menghindari terjadinya infeksi.
Untuk biaya kantong kolostomi yang sehari harus ganti 3 kali dan obat-obat guna perawatan luka Bayu dalam sebulan harus mengeluarkan biaya sekitar 4-5 juta rupiah. Belum untuk makan sehat dan susunya yang harus mengikuti anjuran dari dokter. Sekarang pun setelah operasi ke-9 Bayu harus rutin kontrol seminggu sekali yang jarak dari rumahnya di Baleendah ke Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung tidaklah dekat. Bayu butuh juga biaya untuk transportasi bolak-balik. Biaya untuk operasi waktu itu pun tidak semua biaya ditanggung oleh BPJS.
Keterbatasan biaya saat ini sangat menghambat Bayu untuk berobat. Sang Ayah, Pak Yogi (37) hanya seorang buruh pabrik harian lepas, tak setiap hari ada pekerjaan untuk beliau. Penghasilan Pak Yogi sebesar 50 rb/hari dengan pekerjaan selama 10 jam. Penghasilannya tidak menentu.
Sahabat, Bayu sangat membutuhkan bantuan kita. Ia masih harus jalani operasi lanjutan agar bisa BAB layaknya orang normal. Jika tidak, fesesnya rawan infeksi dan dapat meracuni seluruh tubuh Bayu secara perlahan dan membahayakan nyawa bocah malang itu.
Yuk kita bantu Bayu untuk sembuh agar bisa kembali bersekolah.
Klik DONASI SEKARANG dan berikan donasi terbaikmu.
Dukung Perjuangan Bayu untuk Sembuh dari Sakit Ususnya
terkumpul dari target Rp 106.800.000