3 tahun yang lalu adalah waktu terberat bagi Abah Data (76 tahun), istri tercinta menghadap Yang Maha Kuasa untuk selama-lamanya. Sejak saat itu, ia menghidupi ketiga anaknya seorang diri, yaitu Sami (16 tahun), Mita (14 tahun), dan Dasimah (21 tahun).

Selain mengurus ketiga anak, Abah Data pun harus mengurus cucu tercintanya yang sudah yatim piatu dari wacih anak pertamanya yang telah berpulang lebih dulu. Dalam kondisi yang serba keterbatasan, di usia senjanya Abah Data pun berjuang harus bisa menafkahi ketiga anaknya beserta satu cucu tercintanya dengan cara mulung barang-barang bekas di jalan.

Setiap tempat sampah disinggahi, jalan-jalan pun disusuri demi mendapatkan kepingan rupiah demi sesuap nasi untuk makan pada hari itu. Jika barang bekasnya sudah terkumpul, Abah jual ke pengepul agar bisa membeli beras untuk dimakan bersama anak dan cucunya. Hanya 30-35 ribu rupiah yang Abah Data dapatkan dalam sehari dari hasil mulung barang bekasnya.

"Saya bilang ke mereka, bapak sudah makan, ini makanan buat kalian, padahal saya juga belum makan dari kemaren. Biarkan perut mereka kenyang dulu." Ungkap Abah Data sambil duduk ditumpukan barang bekas hasil mulungnya.

Sementara Mita anak ketiga dari Abah Data terpaksa harus berhenti sekolah untuk mengurus Salman (2 tahun) keponakannya yang masih belia.

Sahabatku, saat perut kita kenyang, ternyata masih ada perut dan tangisan saudara-saudara kita yang kelaparan. Untuk itu, mari kita bantu ringankan beban yang ada dipundak Abah data dengan menghadiahkan usaha yang layak agar mereka bisa hidup dengan baik dengan klik DONASI SEKARANG.

Disclaimer: Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk modal usaha Abah data. Selain itu akan dipergunakan untuk anak yatim dan penerima manfaat lainnya dibawah naungan yayasan sinergi kebaikan ummat