HIDUP SEBATANGKARA DAN BUTA SEJAK LAHIR
terkumpul dari target Rp 50.000.000
Pak Tamat, seorang pria paruh baya dengan senyum yang selalu terukir di bibirnya, menjalani hidup penuh keterbatasan sejak lahir, meskipun beliau tidak bisa melihat indahnya dunia. Namun, keterbatasan tak membuatnya patah semangat.
Hidup PakTamat tidak mudah. Sejak kecil beliau harus berjuang untuk hidup. Ibunya telah lama meninggal, dan ayahnya entah di mana. Pak Tamat menjadi Muazin dan marbot di mushola, dan menjadi tukang pijit panggilan.
Jika tak ada panggilan pijit, Pak Tamat hanya bisa menahan lapar yang ditahannya, terkadang beliau mendapat panggilan pijat yang rela hanya diupahi nasi dan lauk seadanya, "Yang penting bisa makan secukupnya dan ibadah sebanyak-banyaknya sudah cukup bagi saya, Mas"- Ucap Pak Tamat.
Pak Tamat tidak ingin merepotkan siapapun, beliau hanya ingin sisa hidupnya bermanfaat bagi banyak orang di sekitarnya. Mengabdikan hidup di mushola tempat beliau tinggal.
Kita semua bisa membantu Pak Tamat untuk bisa hidup lebih layak,#Temanberbagi, mari kita dukung Pak Tamat. Jangan biarkan beliau merasa sendirian, salurkan bantuanmu dengan cara berikut:
HIDUP SEBATANGKARA DAN BUTA SEJAK LAHIR
terkumpul dari target Rp 50.000.000