Mak Ukih (53) hidup sebatang kara. Ia pernah menikah namun ditinggalkan begitu saja tanpa kabar dari suaminya hingga saat ini dan tidak memiliki keturunan. Mak Ukih tinggal di rumah berukuran 3x5 terbuat dari anyaman bambu yang sudah lapuk dan sebagian besar dindingnya sudah koyak.
Sehari-hari Mak Ukih bekerja membersihkan rumput atau gulma di kebun tetangga dengan penghasilan kurang lebih Rp25.000 per hari. Seminggu paling hanya 2 hari bekerja, tergantung panggilan. Jika tidak ada, Mak Ukih hanya diam di rumah karena tak punya keahlian lain. Untuk kebutuhan makan, tak jarang Mak Ukih memetik daun singkong di halaman tetangga.
Meski hidup serba kekurangan, Mak Ukih selalu merasa bersyukur masih ada pekerjaan yang bisa dilakukan, yang penting masih bisa makan.
Mak Ukih berharap agar selalu diberi kesehatan supaya bisa terus bekerja dan bertahan hidup. Mak Ukih juga berharap agar diberikan rezeki untuk bisa memperbaiki rumahnya yang hampir roboh sehingga tak harus tidur dalam keadaan kedinginan akibat dinding bilik rumahnya banyak yang bolong.
Yuk bantu Mak Ukih perbaiki rumahnya agar lebih layak, klik DONASI SEKARANG.
Renovasi Rumah Mak Ukih
terkumpul dari target Rp 70.792.100