BANGUN HUNIAN LAYAK UNTUK SAHABAT DHUAFA
terkumpul dari target Rp 100.000.000
Inilah bapak Alex beliau adalah seorang perantau dari bugis yang akhirnya menetap di desa Bori setelah menjadi mualaf. Sejak menjadi seorang muslim ia berganti nama menjadi bapak Usman.
Kisah pilu yang dirasakan bapak Usman sungguh mengharukan, bayangkan saja dia berpindah ke desa Bori sendirian tanpa bekal apapun. Bapak Usman lantas menikah dengan perempuan asli desa Bori.
Berdasarkan informasi dari warga sekitar, bapak Usman merupakan salah satu dari sekian warga Desa Bori yang fakir miskin dengan kondisi yang cukup memprihatinkan.
Dia membangun rumahnya sendiri dekat tepi pantai dengan bahan baku dari sedekah tetangganya, mulai dari semen dan kayu. Terkecuali batu dan pasir yang dia ambil sendiri dari dari kali. Ingin sekali Bapak Usman memiliki hunian yang layak, namun apa daya dengan segala keterbatasannya, ia hanya bisa membangun ala kadarnya.
Jika air laut sedang pasang hantaman ombak akan sampai kepada rumah beliau dan jika hujan pada malam hari, bapak Usman tidak bisa tidur semalaman karena dengan rumah seadanya air hujan sampai masuk kamar dan membasahi kasurnya.
Keseharian bapak Usman adalah sebagai nelayan, dia hanya mengandalkan ikan dilaut untuk makanan sehari-hari, jika ada lebih maka akan dia jual ke pasar.
Sementara itu istri dari bapak Usman hanya sebagai pembuat Balewang. Balewang, merupakan proses untuk mengupas kelapa. Kelapa yang sudah dikumpulkan, akan di lewang atau dikupas kulit sabut nya dan dipisahkan dengan buah kelapa nya. Proses ini merupakan proses yang paling lama dan paling melelahkan dari semua proses pengolahan kopra. Dari pekerjaan ini istri bapak Usman hanya mendapatkan 15 ribu rupiah dari setiap karungnya.
Ayo #temanberbagi, sedekahmu sangatlah berarti bagi bapak Usman untuk mendapatkan hunian yang layak. Tidak hanya bapak Usman saja, bantuan ini juga akan disalurkan kepada mereka yang membutuhkan.
BANGUN HUNIAN LAYAK UNTUK SAHABAT DHUAFA
terkumpul dari target Rp 100.000.000