Bangun Kembali Masjid di Palu
terkumpul dari target Rp 1.500.000.000
Tangis warga Lombok belum kering karena bencana, kini warga Palu dan Donggala pun mengalami kesedihan yang sama akibat gempa dan tsunami dahsyat berkekuatan 7,7 SR yang menerjang Palu dan sekitarnya pada 28 September 2018 lalu.
Menurut data BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), hingga Kamis (11/10) korban akibat gempa dan tsunami tersebut mencapai 2.073 orang. Tidak bisa dibayangkan bagaimana dalam waktu sekejap kita bisa kehilangan anak, ayah, ibu, dan sanak saudara dalam satu waktu.
Begitupun yang dirasakan oleh Zaenudin, salah satu korban. Perasaan sedih berkecamuk dibenaknya karena dalam sekejap ia kehilangan istri dan kedua anaknya. “Saya tidak menyangka Kamis siang itu adalah pertemuan terakhir saya dengan istri dan anak-anak saya,” ungkapnya haru.
Ratusan gempa susulan yang menerpa Palu dan Donggala mengakibatkan ribuan fasilitas umum rusak. Tak terkecuali masjid, tempat di mana seorang Muslim untuk beribadah kini telah berubah menjadi puing reruntuhan yang tak bisa digunakan.
Masjid Darussalam yang terletak di pinggir pantai sekaligus masjid terbesar di Sulawesi Tengah pun ikut rubuh. Tidak hanya Masjid Darussalam, dahsyatnya hantaman tsunami pun menghanyutkan Masjid Apung yang merupakan kebanggan masyarakat Sulawesi Tengah.
Masjid sejatinya adalah tempat untuk beribadah, tempat untuk kita bisa berinteraksi dengan Sang Pencipta, bahkan melalui masjid juga kita bisa membangun peradaban dengan berbagai kegiatannya. Maka dari itu, Masjid Nusantara mengajak siapapun yang ingin menuai pahala di surga dengan membangun kembali masjid untuk warga Palu dan Donggala.
Mari bersama kita dukung warga Palu untuk kembali bangkit. Salah satunya dengan membangun kembali sisi spiritual warga Palu dengan mendirikan dan memakmurkan masjid.
Berbuat Nyata, Berbagi Bahagia bersama Sharing Happiness!!!
Bangun Kembali Masjid di Palu
terkumpul dari target Rp 1.500.000.000