Bahagiakan 150 Anak Yatim Cimahi
terkumpul dari target Rp 30.000.000
Wanha Yulistia saat ini duduk di bangku Madrasah Aliyah, ia sehari-hari harus berjalan kurang lebih 2 Km dari rumah neneknya menuju sekolah barunya. Wanha anak yang baik dan rajin, dari bayi ia diasuh oleh nenek dan kakek nya.
Sosok nenek sudah seperti ibu baginya, Wanha bahkan tidak pernah tau wajah ayah kandungnya karena ayahnya pergi saat ia masih dalam kandungan ibunya. Ibu Wanhapun ikut pergi merantau dan memiliki keluarga baru, sedangkan Wanha tumbuh tanpa asuhan ayah dan ibu kandung.
Beruntung nenek Wanha mau mengasuhnya dengan penuh kasih sayang, namun sejak kakeknya meninggal, keluarga ini hidup serba kekurangan. Untuk bertahan hidup neneknya berjuang keras mencukupi kebutuhan keluarga dengan berjualan sayur keliling.
Nenek berjualan menggunakan tempayan yang ia bawa diatas kepala, setiap pagi nenek berangkat ke pasar dan berkeliling. Kadang Wanha pun ikut membantu nenek menyiapkan dagangan, hal ini berjalan selama bertahun-tahun dari wanha kecil hingga remaja.
Dari hasil berjualannya ini nenek bisa membiayai kebutuhan sehari-hari dan biaya sekolah wanha. Namun saat ini nenek sudah mulai sakit-sakitan hingga tidak bisa berjualan keliling lagi. Beruntung ada sedikit tabungan sehingga nenek bisa membuka warung kecil dirumah.
Untuk sekolah wanha harus berjuang lebih keras, karena jika siswa lain bisa berangkat dengan mudah menggunakan kendaraan pribadi atau angkutan umum bahkan ojek. Wanha harus sabar setiap hari berjalan kaki pulang pergi menuju sekolah yang jaraknya 2 km.
Kisah lain yang hampir sama pun di alami Nurul Azmi, ia juga tinggal bersama neneknya yang sudah lama menjadi janda. Azmi pun sudah yatim piatu sejak bayi bahkan dalam keadaan ekonomi yg memprihatinkan.
Beruntung Azmi tumbuh menjadi anak yang berprestasi, ia selalu masuk peringkat 3 besar dikelasnya, Azmi juga rajin menghapal al quran. Jarak rumah Azmi ke sekolah sekitar 3 km, dan Azmi tempuh setiap hari dengan berjalan kaki bahkan melalui tanjakan curam.
Nenek Azmi juga berjualan keliling makanan ringan, walaupun di rumah ada paman namun penghasilannya sebagai guru honorer hanya 250ribu per bulan. Tentu sangat terbatas untuk bisa mencukupi kebutuhan Azmi dan nenek sehari-hari.
Itulah sepenggal cerita Anak Yatim yang ada di Cimahi dan di perkirakan ada sekitar 150 Anak Yatim yang ceritannya lebih mengharukan menunggu kebahagiaan dari sahabat donatur. Kami mengajak para sahabat untuk ikut membahagiakan para Anak Yatim ini.
Bahagia yang akan sahabat sampaikan nanti kepada mereka berupa perlengkapan sekolah, uang saku, parcel makanan. Besar harapan kami, sahabat dapat bersinergi dalam program Berbagi Bahagia 150 Anak Yatim, berapapun harta yang di titipkan akan sangat bermanfaat nantinya untuk Anak Yatim.
Berbuat Nyata, Berbagi Bahagia bersama Sharing Happiness!!!