Atap Kehidupan Keluarga Pak Hendikus
terkumpul dari target Rp 18.000.000
Pak Hendikus adalah seorang kepala keluarga dari yang tinggal di Jl Jamika Gang Siti Mariah II RT.07 RW 02 Kelurahan Jamika Bojongloa kaler Bandung. Beliau tinggal bersama istrinya dan ketiga orang anaknya dalam rumah berukuran 28 meter² yang terdiri dari satu ruangan yang digunakan untuk semua aktivitas keluarga, satu dapur, dan satu kamar mandi.
Pak Hendikus sehari-harinya bekerja sebagai buruh jahit disebuah konveksi dengan gaji Rp 950.000/bln. Sedangkan Istri pak Hendikus bernama Ibu Hodijah adalah seorang Ibu rumah tangga yang sehari-harinya mengurus keluarga. Dengan penghasilannya, pak Hendikus selalu bersyukur kepada Allah karena bisa mencukupi kebutuhan keluarganya sehari-hari.
(Foto Pak Hendikus bersama keluarganya)
Anak pertama pak Hendikus bernama Selviani saat ini sudah lulus dr SMP, dan berniat untuk melanjutkan sekolah ke SMK. Selama sekolah di SMP Selviani mendapat bantuan dari seorang dermawan untuk membayar sekolahnya, sehingga Pak Hendikus tidak perlu mengeluarkan biaya untuk sekolah anak sulungnya. Selviani sangat mengerti kondisi ekonomi orangtuanya sehingga meskipun dengan segala keterbatasan tetap bersemangat bersekolah rela berangkat sekolah meskipun tiap hari tidak pernah ada uang saku untuk jajan seperti teman-temannya.
Sedangkan anak kedua dan ketiga pak Hendikus berusia tujuh dan tiga tahun. Sesuai usianya, tahun ajaran ini anak kedua Pak Hendikus akan mulai masuk SD. Harapan Pak Hendikus dan keluarga anak keduanya dapat masuk SD negeri sehingga pak Hendikus tidak perlu memikirkan bayar sekolah dan cukup menyediakan kebutuhan pendukung sekolah saja seperti alat-alat tulis.
Ibu Hodijah, istri pak Hendikus sering terlihat diluar rumah bergaul dengan tetangga sambil ngasuh anak ketiganya yang masih berusia 3 tahun. Ketika berkumpul dengan Ibu-ibu tetangga yang sama-sama mengasuh anak, Bu Hodijah kadang mengeluhkan anaknya yang bungsu susah makan. Hal ini wajar saja karena ternyata bu Hodijah menyuapi makan anaknya hanya dengan nasi dan kecap tanpa lauk yang lain, tentunya anak sekecil itu tidak suka makan dengan menu seperti itu. Kondisi seperti itu tentu bukan karena sengaja, namun dikarenakan keterbatasan ekonomi yang dialaminya.
Saat ini pak Hendikus dan keluarga sedang bersedih setiap kali hujan turun. Kenapa? Karena setiap hujan turun, rumah pak Hendikus mendadak banjir yang dikarenakan oleh kondisi genteng rumah yang bocor dan keropos, beberapa gentengnya pecah, dan kayu penyangga genteng juga keropos sehingga tidak bisa hanya diperbaiki dengan mengganti gentengnya. Selain itu, kondisi dapur dan kamar mandi pun sudah tidak bisa dikatakan cukup layak untuk digunakan lagi.
(Kondisi kamar tidur dan dapur di rumah Pak Hendikus)
(Kondisi atap rumah Pak Hendikus)
Harapan Pak Hendikus saat ini adalah bisa membuat keluarganya dapat merasa tenang ketika hujan datang, yaitu dengan cara memperbaiki rumahnya yang sudah tidak layak huni ini, setidaknya memperbaiki genteng rumah agar tidak bocor lagi. Namun apalah daya, gaji pak Hendikus saat ini hanya mampu untuk makan seadanya untuk keluarganya.
Saatnya berbuat nyata, mari berbagi bahagia galang dana bantu keluarga pak Hendikus untuk menghadirkan atap dan rumah yang cukup nyaman bagi kehidupan keluarga pak Hendikus. Dana bantuan untuk keluarga pak Hendikus akan dibelanjakan untuk kebutuhan :
1. Atap asbes untuk mengganti genteng rumah
2. Kayu Papan untuk pengganti kayu tulang atap
3. Perbaikan kamar mandi ukuran 60 cm x 150 cm
4. Perbaikan dapur ukuran 60 cm x 200 cm
5. Pemasangan keramik untuk lantai kamar mandi dan dapur (selama ini masih beralaskan lantai semen yang sudah mulai hancur)
Sobat dapat membantu keluarga pak Hendrikus dengan berdonasi di www.sharinghappiness.org ataupun dengan menyebarkan informasi kampanye ini, sehingga semakin banyak orang yang dapat turut membantu keluarga pak Hendrikus.
Atap Kehidupan Keluarga Pak Hendikus
terkumpul dari target Rp 18.000.000