Peduli Dua Anak Yatim Penjual Sayuran
terkumpul dari target Rp 10.000.000
Anugerah (10) dan Farhan (9) tidak pernah menyangka akan menjadi yatim sejak kecil, awalnya mereka hidup bahagia bersama ibu namun pada 2021 lalu ibunya sudah menikah lagi. Oleh karenanya Anugerah dan Farhan dibesarkan oleh kakek dan neneknya yang sudah lansia dan sudah sering sakit - sakitkan.
Anugerah kini duduk di bangku kelas 4 SD serta Farhan kelas 2 SD, setiap hari mereka sekolah sambil menggotong sayuran kedalam keranjang, mereka juga akan berjualan ketika pulang sekolah dan menawarkannya ke pemilik kios di pasar atau kepada siapa saja yang mereka temui.
Karena tak mampu membawa banyak sayuran, upah yang mereka dapat paling banyak hanya 5 ribu yang mereka gunakan untuk membeli beras. Sehari - hari Anugerah dan Aan hanya mampu makan dengan nasi putih dengan daun singkong atau buah kelor yang diambil dari kebun tetangga, pilunya mereka terkadang minum air keran dan nasi basi untuk mengganjal perut yang keroncongan.
Kakek mereka dulunya seorang buruh tani akan tetapi kakek sudah sering sesak nafas dan pengelihatannya tidak seperti dulu, hingga jarang ada yang memanggilnya untuk bekerja, jika beruntung akan ada yang meminta bantuan kakek untuk membersihkan rumput di kebun sehingga kakek diberikan upah untuk keberlangsungan dirinya bersama kedua cucunya.
Anugerah, Aan serta Kakek dan Nenek tinggal di sebuah banguna bekas taman kanak - kanak, mereka juga terancam kehilangan tempat tinggal jika bangunan tersebut mulai diaktifkan kembali.
Walaupun hidup dengan serba kekurangan Anugerah dan Farhan punya harapan yang mulia yakni bisa sekolah setinggi - tingginya untuk membahagiakan Kakek dan Nenek mereka.
Peduli Dua Anak Yatim Penjual Sayuran
terkumpul dari target Rp 10.000.000