250 Anabul Hidup Prihatin di Selter
terkumpul dari target Rp 50.000.000
“Persediaan makanan dan pengobatan anabul-anabul ini terus menumpuk, namun belum ada donatur tetap yang memberikan bantuan. Kami khawatir, jika kami tidak bisa lagi merawat anabul-anabul ini...”, ucap pengelola tempat perlindungan.
Hai Pecinta Anabul!
Bagi kalian yang mencintai anabul dan memiliki anabul di rumah, tahukah kalian bahwa anabul-anabul tersebut sangat beruntung hidup bersama kalian? Karena di luar sana, masih banyak anabul yang hidup dalam kesusahan.
Berbeda dengan anabul-anabul yang mendapat perhatian penuh dari kalian, menerima makanan yang cukup setiap hari, dan menjalani perawatan rutin, anabul-anabul di luar sana harus melawan hidup tanpa kasih sayang, dan tanpa perawatan dari pemiliknya.
Untungnya, ada sebuah tempat perlindungan di Bandung yang saat ini beroperasi dengan menggunakan dana pribadi sang pemilik untuk menjadi tempat dan rumah bagi anabul-anabul yang terlantar ini. Sayangnya, anabul-anabul yang diselamatkan tidak hanya karena terlantar, beberapa di antaranya juga menderita penyakit dan membutuhkan pengobatan rutin.
Alhamdulillah, setiap hari pemilik tempat perlindungan dan pengurus lainnya memberikan kasih sayang dan cinta mereka kepada anabul-anabul ini. Mereka berharap dapat memberikan kehidupan kedua bagi anabul-anabul ini agar tidak mengalami penderitaan lagi.
Namun, di balik kasih sayang para pengurus kepada 250 anabul yang sudah diselamatkan ini, ada kisah haru yang menyertainya.
Para pengurus saat ini menghadapi kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pangan dan pengobatan anabul-anabul ini. Biaya operasional yang harus mereka tanggung sangat besar dibandingkan dengan pemasukan yang mereka terima.
Mirisnya, selama ini para pengurus tempat perlindungan harus menggunakan dana pribadi mereka untuk menghidupi 250 anabul terlantar ini. Mereka belum mendapatkan donatur tetap yang bersedia membantu merawat ratusan anabul ini.
Bahkan, porsi makanan dan pengobatan anabul yang sakit terpaksa dikurangi agar cukup untuk satu bulan ke depan. Padahal, anabul-anabul yang sakit seharusnya mendapat perawatan, vitamin, dan obat-obatan rutin.
“Kami dari pihak tempat perlindungan berusaha semampu dan semaksimal mungkin. Namun biaya operasional kami terus menyusut. Persediaan makanan mereka terus berkurang setiap bulan. Kami khawatir, jika anabul-anabul ini harus terlantar untuk kedua kalinya…”, ucap pengurus Tempat Perlindungan.
#TemanBaik, mungkin kita tidak dapat merawat mereka secara langsung, tetapi setidaknya kita bisa membantu para pengurus tempat perlindungan untuk merawat dan melindungi anabul-anabul yang tak berdosa ini.
250 Anabul Hidup Prihatin di Selter
terkumpul dari target Rp 50.000.000