URGENT KRISIS AMBULANCE WARGA GAZA TERANCAM KEMATIAN
terkumpul dari target Rp 800.000.000
SahabatKU, pernahkah kita melihat rumah sakit yang se chaos ini? se kritis ini? semuanya serba terbatas.. Korban pengeboman yang tergeletak dimana-mana, Mayat bergelimpangan dipinggiran jalan ataupun di reruntuhan bangunan yang hancur, Bahkan di luar maupun didalam Rumah sakit terdapat ribuan Jenazah yang tidak bisa dikebumikan akibat dari keterbatasan Ambulance.
URGENITAS: Menurut Kementrian Kesehatan Palestina, setidaknya lebih dari 60 unit Ambulance telah diserang bahkan dihancurkan oleh Zionis, 55 unit diantaranya sudah tidak dapat dipergunakan lagi untuk mengevakuasi para warga Gaza yang menjadi korban pengeboman menuju Rumah sakit ataupun membawa Jenazah dari Rumahsakit untuk di makamkan,
bahkan karena ketiadaan Ambulance tersebut sampai-sampai di beberapa Rumah sakit pemakaman harus dilakukan di halaman Rumah sakit bahkan ada yang didalam ruangan Rumahsakit dengan membuat lubang besar di lantainya,
Namun ada juga kerena ketiadaan Ambulance ini masyarakat Gaza mengangkut jenazah dan korban pengeboman dengan menggunakan gerobak yang ditarik keledai. Sungguh Ironis ditengah banyaknya korban dan Mayat bergelimpangan, namun Gaza kekurangan unit Ambulance untuk mengevakuasi para korban pengeboman yang dilakukan Zionis.
Belum lagi banyak Rumahsakit yang menjadi target tembakan belasan bahkan puluhan rudal, seperti di Rs. Indonesia sendiri telah terjadi beberapa kali sasaran Pengeboman dan penyerangan, baik di siang maupun di malam hari, sehingga mengakibatkan kerusakan dibeberapa bagian gedungnya, jasad Manusia bergelimpangan di luar dan di dalam Rumah sakit, begitupun dengan suara teriakan kesakitan, suara teriakan kepanikan dan suara teriakan kehilangan menggema didalam Rumah sakit, tentunya hal ini membuat kondisi begitu sangat tidak kondusif.
Bahkan salah satu Dokter Spesialis Anastesi yang terbaik di Rs. Indonesia yang bernama Dr. Israa Abdullah Al Ashqar, yang turut menjadi korban tewas akibat dari pengeboman di kediamanya, padahal Beliau merupakan Dokter Spesialis Anastesi Rumah sakit Indonesia di Gaza yang benar-benar sangat dibutuhkan saat ini ditengah kondisi RS. Indonesia yang sedang mengalami situasi kritis setelah diblokade oleh lsraeI, yang menyebabkan kelangkaan obat-obatan seperti Anastesi (Obat bius) ataupun kehabisan bahan bakar solar yang memicu pemadaman listrik serta air.
Tentunya situasi ini membuat Dokter terpaksa harus melakukan operasi dan penanganan medis dengan sumber cahaya hanya dari senter ponsel saja itupun mengandalkan sisa daya baterai yang tersisa, bahkan tanpa menggunakan Anastesi (pembiusan) terlebih dahulu dan itu jelas membahayakan nyawa Pasien itu sendiri. Selain itu akibat agresi yang masih berlangsung, Apotek di Rafah Gaza selatan mengalami krisis obat-obatan, sehingga stok obat-obatan mereka kebanyakan didapat dari Gaza City dan Khan Younis, namun karena minimnya Ambulance dan krisis bahan bakar menyebabkan tidak ada transportasi yang bisa mengangkutnya ke wilayah Rafah.
Ditengah kondisi ini tentu diperlukan ketenangan bagi para Team Medis serta bagi para Pasien, dan untuk mendapatkan ketenangan tersebut serta agar diberikan perlindungan oleh Allah Subhanahu Wata’ala, para Medis disela-sela tugasnya tak jarang berkumpul untuk melantunkan Sholawat serta memanjatkan Do’a, begitupun dengan Pasien selalu menyempatkan membaca Al-qur’an ditengah rasa sakitnya.
SahabatKu, Inilah gambaran suasana Rumah Sakit Indonesia di Gaza, yang terletak di kota Beit Lahiya, Gaza utara yang terus berjuang untuk memberikan bantuan medis secara maksimal bagi rakyat Gaza yang menjadi korban serangan Israel di tengah gempuran Bom yang dilancarkan terus menerus,
Kondisi ini tentunya terjadi tidak hanya di Rumah sakit Indonesia saja, melainkan terjadi di seluruh Rumah sakit lain yang berada di Kota Gaza, seperti di Rumah Sakit As- Syifa, RS Al-Awda, RS Al-Quds, RS Anak Al-Rantis dan sedangkan di RS. Abu Youssef Al-Najjar di kota Rafah selatan Jalur Gaza, akibat dari Bolokade Israel selain mengalami krisis Obat-obatan Listrik, Air juga membuat pasokan Makanan untuk para Dokter, Perawat, Pasien serta para Pengungsi yang berada disana mengalami kekurangan, tentunya ini membuat semakin sulit kondisi disana,
sehingga untuk mengakali agar pangan tetap terpenuhi para Dokter dan Perawat berkumpul disatu ruangan hanya untuk membuat roti sebagai bahan makanan untuk Mereka beserta para Pasien dan Pengungsi, hal ini jelas akan mengurangi kandungan Gizi dan Vitamin bagi kebutuhan tubuh para Dokter, team Medis, Pengungsi dan terutama Para Pasien khusunya Pasien Anak-anak.
Pernyataan Resmi Kemenkes Gaza mengenai Dampak pengeboman yang dilakukan Israel:
? Komplek RS Asy-Syifa selalu di bawah ancaman bom. Dan hari ini, 170 jenazah sudah dikuburkan di halaman RS Asy-Syifa, karena Israel tak memberi celah agar penghuni RS bisa masuk atau keluar. Dalam perawatan RS, 32 orang syahid termasuk 3 bayi prematur. Plus, tak ada air atau makanan yang tersisa di RS Asy-Syifa.
? 11.255 orang syahid, termasuk 4630 anak-anak, 3130 perempuan, dan 682 lansia.
? 202 tenaga medis syahid, dan 36 tenaga pertahanan sipil juga syahid.
? 200 lebih tenaga medis sedang dalam kondisi terluka.
? Lebih dari 60 ambulance diserang, dan 55 di antaranya sudah tak lagi bisa digunakan.
? 3250 orang masih hilang di bawah reruntuhan karena ketidakmampuan evakuasi, termasuk di antara mereka 1700 anak-anak. Korban syahid, dapat mencapai 11250 + 3250, yaitu 16 ribu orang.
? Hari ini, 113 truk bantuan dari Rafah masuk, sehingga menjadi total 1096 truk sudah masuk sejak perbatasan dibuka, tetapi itu hanya 4% dari kebutuhan yang ada.
?Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan di Gaza: Penjajah menyerbu Rumah Sakit Indonesia, membunuh seorang wanita, melukai 3 orang, dan menangkap 3 lainnya.
Sumber: Al Jazeera
URGENITAS: Tidak pernah tebayang Rumah sakit terbesar di Kota Gaza yakni RS. Indonesia saat ini berhenti beroperasi akibat dari Penyerangan, pengeboman dan pengepungan yang dilakukan Isarel akibatnya semua Komunikasi mati, Listrik mati, Bahan bakar habis sebagai penyokong utama Genset, belum lagi pasokan makanan dan Air sudah mulai habis di tambah Bangunan serta fasilitas Rumah sakit seperti Ambulance hancur sehingga sedikit yang bisa dipergunakan lagi, obat-obatan habis terutama Obat bius dan peralatan medis banyak yang rusak, ada juga peralatan medis yang dalam penggunaannya harus dipakai secara berulang kali seperti jarum suntik, jelas hal ini jauh dari Standart perawatan dan pengobatan di Rumah sakit tersebut, begitu pun bangunannya disana sini banyak yang rusak seperti ruang pemeriksaan, ruang pasien, lorong rumah sakit dan bagian bangunan lain nya, tentu hal ini harus seegera diperbaiki agar RS. Indonesia bisa kembali beroperasi maksimal sesuai standart Perawatan dan pelayayan layaknya sebuah Rumah sakit, sebab RS. Indonesia telah menjadi Harapan untuk hidup dan Harapan untuk berlindung bagi puluhan ribu warga Palestina di tiga wilayah di kota Gaza yang mengalami pengeboman oleh Isarael yang sudah berjalan selama 41 hari belakangan dan gempuran ini sepertinya akan masih terus belanjut.
SahabatKu tidak kah kita merasa kehilangan terhadap kondisi Rs. Indonesia saat ini yang telah berhenti beroperasi salah satunya karena jumlah unit Ambulance yang sedikit bisa digunakan selain karena blockade, pengeboman dan penyerangan yang dilakukan oleh Zionis, padahal Rumah sakit tersebut dibangun dari dana patungan Rakyat Indonesia, dibangun oleh ribuan relawan dari Indonesia yang khusus dibangun untuk para penjaga Aqsho, para penjaga tanah Nabi dan para Penjaga kiblat pertama Ummat Islam. Maka dengan segenap hati melalui penggalangan dana ini, Kami mengajak kepada semua SahabatKu untuk berdonasi dengan Harta-harta kalian sekecil apapun sebagai tanda upaya Kita Rakyat Indonesia dalam mempertahankan Rs. Indonesia di Gaza dari serangan Israel. InsyaAllah ini akan menjadi Amal sedekah dan Amal Jariyah kita bersama di tanah para Syuhada.
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak manfaatnya bagi manusia”_ (HR. Ahmad).
Disclaimer: Dana yang terkumpul akan digunakan untuk Pengadaan Ambulance, Pemenuhan Obat-obatan, Peralatan medis, Fasilitas Rumah sakit dan Pemenuhan kebutuhan lainnya bagi seluruh Rumah sakit yang berada di kota Gaza melalui Kerjasama dengan Lembaga Internasional yang Concern terhadap Issue Timur Tengah, sehingga dalam penyalurannya tepat guna untuk Rumahsakit- Rumahsakit lainnya termasuk RS. Inodnesia yang berada di Kota Gaza dan di Palestina pada umumnya.
URGENT KRISIS AMBULANCE WARGA GAZA TERANCAM KEMATIAN
terkumpul dari target Rp 800.000.000