Aksi Kemanusiaan Untuk Muslim Rohingya
terkumpul dari target Rp 500.000.000
PBB: Rohingya, Etnis Paling Menderita di Dunia.
Pilu memang, Etnis Rohingya tidak diakui sebagai warga negara oleh pemerintah Myanmar. Mereka pun harus terus bertahan hidup setelah sebelumnya terusir dan teraniaya.
Ratusan ribu etnis rohingya pergi melarikan diri ke Bangladesh, dan beruntung mereka diterima disana. Dibuatkan camp khusus etnis Rohingya disana, khususnya di daerah Cox’s Bazar, Bangladesh.
Banyak pula dari mereka yang melarikan diri dengan kapal laut, mereka terombang ambing dilautan tanpa arah tujuan, ditolak dimana-mana sampai akhirnya mereka diterima oleh masyarakat Aceh pada bulan Juni lalu.
Sudah dua tahun para pengungsi Rohingya dari Rakhine, Myanmar menetap di camp pengungsian Cox’s Bazar, Bangladesh.
Sejak Agustus 2017 lalu, lebih dari 700.000 etnis Rohingya melarikan diri dari kekerasan dan penganiayaan di Myanmar. Jumlah ini menambah 200.000 pengungsi Rohingya yang sudah berada di sana.
Saat ini tercatat lebih dari satu juta pengungsi Rohingya yang masih tinggal di camp pengungsian Cox’s Bazar.
Hidup di pengungsian tentu menimbulkan permasalahan tersendiri bagi mereka. Tak hanya stok pangan yang terbatas, mereka juga sulit mendapat air bersih dan sanitasi.
Kondisi para pengungsi rohingya sangat mengkhawatirkan dan kurangnya perlindungan dari berbagai ancaman ini meningkatkan risiko kesehatan bagi para pengungsi. Mereka tinggal di shelter berdinding serta beratap terpal usang dan tipis.
Kondisi dan situasi para pengungsi sangat minim. Dengan kata lain, mereka hidup sangat pas-pasan dan jauh dari layak.
Sahabat ikut peluang kebaikan dengan berbagi bersama pengungsi Rohingya yang berada di Bangladesh dan Aceh.
Klik "DONASI SEKARANG" dan hadirkan kebahagiaan untuk mereka
-
Sharing Happiness Bangun Pendidikan Layak untuk Anak-anak Rohingya Telah mengajak 13 orang berdonasiRp 576.431
Aksi Kemanusiaan Untuk Muslim Rohingya
terkumpul dari target Rp 500.000.000