Di sini kita seringkali menghamburkan air. Merasa stok yang ada melimpah, jadi tidak menggunakannya dengan bijak. Padahal masih banyak di luar sana yang tidak seberuntung kita.

Ternyata saudara kita ada yang sangat kesulitan air bersih. Padahal mereka memiliki 5 titik sumur bor. Ironinya semua titik sumur ini berisi air asin. Jadi warga tak bisa menggunakannya untuk kebutuhan sehari-hari.

Sudah biasa katanya, karena memang dari dulu di sini kesulitan air. Setiap tahun beberapa kabupaten NTT mengalami kekeringan ekstrem. Biasanya paling lama tak merasakan hujan selama 60 hari. Tahun ini rekor karena warga belum merasakan air hujan.

Tapi, kondisi hari ini sudah lebih baik, kata Pak Bahrudin. Sudah ada sumur keliling (mobil tangki air). Jadi lebih mudah akses untuk mendapatkan air bersih.

Dibandingkan dengan dulu, kalau butuh air harus menyebrang laut ke desa lain. Masyallah, demi memenuhi kebutuhan air bersih warga harus berjuang sekeras itu.

Sayangnya warga harus membeli air dalam tangki mobil dengan harga yang cukup mahal. Demi seteguk air minum sebesar Rp 15.000 harus dibayarkan.

Melihat mereka menderita tanpa air rasanya tak tega. Maukah kalian bersama Masjid Nusantara membantu meringankan derita mereka dengan sedekah air?