
Bantu Perjuangan Bocah Semir Sepatu Untuk Tetap Sekolah
terkumpul dari target Rp 50.000.000
“Semir sepatu, pak… dua ribu aja pak.”
Begitulah Fardan memulai harinya setiap kali pulang sekolah. Dengan suara pelan tapi penuh harap, ia menawari setiap orang yang lalu lalang di tempat keramaian. Di pundaknya tergantung kotak semir tua, dan di wajahnya tergurat kelelahan yang tak seharusnya dimiliki anak seusianya.
Fardan baru 11 tahun. Seharusnya ia sibuk belajar, bermain, dan menata masa depan. Tapi kenyataan hidup memaksanya dewasa sebelum waktunya.
Dengan langkah lesu namun hati yang tabah, Fardan terus menyusuri jalanan kota. Jika hari sedang ramai, ia bisa membawa pulang Rp20.000. Tapi lebih sering, hanya Rp5.000 atau bahkan tak sepeser pun. Namun yang lebih berat dari lelahnya berjalan kaki berjam-jam, adalah beban yang ia pikul di hati karena semua orang dewasa di rumahnya sedang sakit dan tak berdaya.
Ibunya terbaring lemah. Komplikasi diabetes membuat tubuhnya semakin kurus dan sulit bergerak. Bahkan untuk sekadar berdiri, ibunya harus berpegangan pada dinding agar tidak jatuh. Ayahnya pun hanya bisa berjalan dengan tongkat, setelah terserang stroke yang membuat tubuhnya lumpuh sebagian. Ketika rasa nyeri datang, sang ayah hanya bisa mengikat kakinya dengan tali rafia, cara sederhana yang tak pernah benar-benar menghilangkan sakit, tapi setidaknya bisa sedikit meredakannya.
Dan satu lagi yang menambah beban di hati Fardan ialah nenek tercintanya kini hanya bisa berbaring lemah di sudut rumah, kehilangan penglihatannya akibat katarak yang sudah terlalu lama dibiarkan. Suara nenek yang dulu lembut kini makin jarang terdengar. Kadang hanya bisikan pelan, memanggil nama cucunya, berharap ditemani saat rasa sepi dan sakit datang bersamaan.
Di tengah segala keterbatasan itu, Fardan tetap menyimpan harapan.
"Aku mau Ibu dan Ayah sembuh... Aku juga pengin terus sekolah, biar bisa jadi tentara. Aku mau jaga mereka. Aku mau bahagiain mereka,” katanya sambil menatap buku tulis yang mulai lusuh.
Ketika pelanggan sepi dan kaki mulai pegal, Fardan duduk di pinggir jalan, membuka buku pelajarannya, dan mengerjakan tugas sekolah. Ia tahu, pendidikan adalah satu-satunya jalan untuk memperbaiki hidupnya dan orang-orang yang ia cintai.
Namun, sekuat apa pun semangatnya, mimpi itu bisa padam jika Fardan harus terus berjuang sendirian.
Insan Baik, mari bantu Fardan menjaga harapannya tetap hidup.
Ia tak meminta banyak. Ia hanya ingin ibunya bisa kembali berjalan, ayahnya bisa sembuh dari nyeri yang tak kunjung hilang, dan neneknya bisa melihat kembali dunia, meski hanya sejenak. Ia ingin sekolah, ingin jadi tentara. Bukan untuk gagah-gagahan, tapi karena ia ingin melindungi mereka yang lemah, sebagaimana ia ingin melindungi keluarganya.
Hari ini, kita bisa jadi bagian dari perjuangan itu. Sekecil apa pun bantuan kita, bisa jadi secercah cahaya dalam gelapnya hari-hari Fardan.
Disclaimer: Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk biaya pendidikan Fardan, pengobatan ayah, ibu, dan neneknya, serta kebutuhan harian mereka. Sebagian juga akan disalurkan untuk penerima manfaat dan program sosial lainnya di bawah naungan Amal Baik Insani.

-
Rp 1.735.492
Bantu Perjuangan Bocah Semir Sepatu Untuk Tetap Sekolah
terkumpul dari target Rp 50.000.000