Darurat Bayi Kelainan Paru2 Harus Segera Operasi
terkumpul dari target Rp 150.000.000
"Tidak tega saya melihat Abdullah tertidur dengan selang pernapasan yang dipasang di hidungnya. Pasti sangat sakit sekali rasanya." Ibu Anik- Air mata Ibu Anik dan Pak Nasikin pecah tak tertahan di ruangan ICU saat mendengar anak ketiganya diagnosa other preterm infants,respiratory distress syndrome of newborn. Kondisi ini merupakan gangguan pernapasan pada bayi baru lahir yang disebabkan oleh paru-paru yang belum tumbuh sempurna dan biasanya dialami oleh bayi prematur. Momen kelahiran anaknya yang bernama Muhammad Abdullah ini adalah peristiwa yang membuat Bu Anik dan juga suaminya seperti berada pada mimpi buruk. Rasa takut, khawatir, dan bingung bercampur aduk berkecamuk pada hati mereka. Melihat kondisi buah hati dengan sekujur tubuh membiru akibat kekurangan oksigen. Segala upaya telah dilakukan oleh kedua orang tua Abdullah. Tak ada hentinya mereka mengupayakan demi kesembuhan sang buah hati. Upah Ayah Abdullah yang hanya seorang buruh kuli hanya mampu digunakan untuk membeli isi ulang oksigen seharga 80 ribu/hari. Semua biaya telah habis dikeluarkan hanya untuk menyembuhkan si kecil Abdullah. Apapun yang mereka miliki sudah dijual, tapi rasanya masih saja kurang untuk kesembuhan anaknya. Terlebih dengan kondisi seperti ini mengharuskan Abdullah melakukan operasi, namun uang yang mereka miliki saat ini belum cukup mengingat biaya operasi mencapai 100 juta lebih. Sementara itu Abdullah juga memiliki dua orang Kakak yang masih duduk di bangku sekolah dasar. Sangat tangguh dan juga tabah keluarga Pak Nasikin menghadapi semua ujian. Menjadi seorang buruh pabrik yang setiap hari menjadi pengepul ikan, pendapatan yang diterima masih belum cukup untuk membiayai keluarga kecilnya. Sangat lelah, namun ketika pulang melihat ketiga anaknya menjadi motivasi bagi Pak Nasikin untuk tetap bekerja. “Kami kekurangan biaya, Mbak. Makanya saya rawat sendiri di rumah. Tapi saya sama suami juga bingung mau nyari bantuan kemana untuk biaya operasi Abdullah? Uang sebanyak itu siapa yang mau meminjamkan? Bapak cuma kerja jadi buruh pabrik, sekarang bapak juga harus membayar BPJS yang dipakai untuk pengobatan anak saya kemarin.” tutur Bu Anik sembari mengusap kening bayinya secara lembut. Tak jarang Abdullah menangis akibat tersedak dan dadanya mendadak sesak untuk bernafas. Terpaksa mereka hanya bisa sesegera mungkin menghubungi bidan klinik untuk membantu melakukan penanganan. Sungguh berat perjuangan Ibu Anik serta Bapak Abdullah, untuk kasus dik Abdullah ini, Kelainan paru - paru yang dialaminya apabila tidak segera dilakukan operasi akan menyebabkan jantung bocor hingga yang fatal yaitu berujung pada kematian. Selain mendoakan dan berdonasi, kamu juga bisa membagikan halaman galang dana ini agar semakin banyak yang turut membantu perjuangan keluarga mengumpulkan biaya pengobatan Muhammad Abdullah. Terima kasih, #TemanBerbagi!
Seharusnya bayi Abdullah tersenyum di pelukan Ibu, namun takdir berkata lain. Abdullah justru menangis tanpa suara merasakan dadanya yang sangat sesak, susah digunakan untuk menghirup udara segar.
Jika sudah begini bingung Bu Anik dan Pak Nasikin, tubuh anaknya membiru dan nafasnya kian tersenggal.
Darurat Bayi Kelainan Paru2 Harus Segera Operasi
terkumpul dari target Rp 150.000.000