Mengubah Perjuangan Abah Yaya Menjadi Kebahagiaan
terkumpul dari target Rp 30.000.000
Di usia yang sudah tidak muda lagi dan dengan kondisi fisik yang tidak selalu sehat, Abah Yaya tetap harus gigih mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Ia berjualan kerupuk keliling, di mana setiap bungkus kerupuk yang terjual memberinya untung sebesar 2 ribu rupiah. Namun, tidak setiap hari ia mendapat untung. Ada hari di mana Abah hanya mendapat untung 20 ribu, bahkan ada juga hari di mana ia tidak bisa mendapat untung sama sekali. Dan pada hari itu, berarti Abah tidak bisa makan.
Perjuangan Abah Yaya sangatlah berat. Penyakit vertigo yang sering menyerangnya membuatnya harus berhenti berjualan setiap 200-300 meter sekali. Saat serangan vertigo itu datang, Abah harus menahan pusing dan sakit kepala yang amat menyiksa. Kadang, matanya bahkan sampai berair karena rasa sakitnya. Tubuhnya gemetar, dan kadang-kadang ia sampai pingsan di pinggir jalan, dibantu oleh warga sekitar.
Abah Yaya hanya tinggal bersama istrinya di rumah, dan sang istri pun sering sakit sehingga tidak bisa membantu mencari nafkah. Dalam keadaan seperti ini, Abah Yaya hanya memiliki satu keinginan: memiliki usaha warung kecil sendiri. Meskipun kecil, yang penting cukup untuk menyambung hidup, dan yang lebih utama, agar ia tidak lagi harus menderita kesakitan di jalanan.
Ini adalah kisah perjuangan seorang ayah yang gigih dan tabah, yang tidak kenal lelah untuk mencari nafkah demi kelangsungan hidupnya dan keluarganya. Mari bersama-sama kita bantu Abah Yaya mewujudkan impian sederhananya untuk memiliki usaha warung kecil sendiri.
Mengubah Perjuangan Abah Yaya Menjadi Kebahagiaan
terkumpul dari target Rp 30.000.000