Abah Undang Membanting Tulang Demi Keluarga
terkumpul dari target Rp 50.000.000
Langkah demi langkah, Abah Undang selalu bersyukur, berharap bisa pulang membawa rezeki yang layak. Abah Undang adalah seorang pejuang nafkah yang menawarkan jasa service sepatu dan sandal.
Dengan keterampilan ini, Abah memutuskan merantau dari kampung halamannya ke kota untuk mencari rupiah demi rupiah. Namun, di era sekarang, jarang sekali ada yang menggunakan jasa Abah Undang karena harga sepatu-sepatu kini sudah terjangkau. Meskipun demikian, semangat Abah untuk menjadi tukang sol sepatu tidak pernah surut.
Setiap hari, Abah berjalan dari kontrakannya untuk mencari pelanggan yang ingin memperbaiki sepatunya. Abah Undang bisa berjalan hingga belasan kilometer setiap hari. “Abah tidak mematok biaya sol sepatu, semuanya seikhlasnya. Mau itu dikasih 5.000, 10.000, bahkan 2.000 pun Abah terima, asalkan itu semua berkah untuk Abah,” ujar Abah Undang sambil tersenyum.
Sayangnya, penghasilan Abah sehari hanya cukup untuk makan saja. Kadang Abah hanya membawa pulang 20 ribu untuk dua kali makan. Selain itu, Abah juga harus menafkahi istrinya yang berada di kampung halaman dan membayar biaya kontrakan di kota.
Kontrakan Abah sering kali menunggak karena penghasilan yang minim. Beruntung, pemilik kontrakan baik hati dan memahami kondisi Abah. Abah sudah menunggak hingga tiga bulan lamanya. Selain itu, kontrakan Abah juga sering terkena banjir setiap tahunnya. Abah bukannya tidak ingin pindah, namun kontrakan inilah yang paling murah menurut Abah Undang.
Harapan Abah adalah bisa memiliki warung di kampung halamannya untuk Emak, karena Abah jarang sekali bisa memberikan nafkah yang layak untuk Emak.
Abah Undang Membanting Tulang Demi Keluarga
terkumpul dari target Rp 50.000.000