Tubuh Rentanya Terpaksa Dorong Dagangan Demi Untuk Bert
terkumpul dari target Rp 50.000.000
Sambil menyeka air mata, seorang kakek penjual mainan merintih kelaparan di pinggir jalan. Badannya gemetar karena penyakit stroke yang bersarang di tubuhnya.
Inilah kisah sedih yang dialami oleh Abah Uhen (71 tahun). Seorang pedagang mainan di pinggir jalan.
Kaki rentanya terus berjalan menuju tempat keramaian meski pundaknya sudah tak kuat. Raut wajahnya penuh dengan keringat, dengan nafas yang tersenggal-senggal sambil mendorong gerobak kecil berisi mainan barang dagangan, penuh harap dagangannya hari ini bisa laku terjual supaya cucunya bisa makan dihari esok.
Sejak mulai terbit matahari, Abah Uhen sudah menyusuri jalan bersama cucunya Naura (4 tahun). Berjam-jam ia tempuh dengan berjalan kaki, rasa sakit karena stroke tak pernah ia rasakan lagi.
Fisiknya semakin melemah dan hanya sanggup membawa dagangan ala kadarnya.
"Abah sudah nggak kuat teriak lagi, kepala abah suka pusing. Jadi terpaksa duduk disini sambil nunggu ada yang beli." ~ungkap Abah uhen
Tak banyak yang Abah dapatkan dalam sehari. Biasanya dapat Rp.10.000,- itupun di pakai untuk makan dirinya bersama sang cucu, Naura (4 Tahun).
Abah juga cerita katanya sudah satu bulan ini dagangannya sepi pembeli, kadang dalam sehari cuma laku satu atau dua mainan. Bahkan nggak laku satu pun.
Dalam satu mainan Abah Uhen kadang mengambil Rp.3.000- 5.000. Tapi jika ada yang nawar kadang sering abah kasih walaupun tau nggak ada keuntungan yang di dapat.
Kadang kalau sudah jalan jauh dan belum ada yang laku satu pun, Naura sering menunjuk-nunjuk makanan, layaknya anak kecil lain, ia juga ingin jajan dan beli makanan. Namun apa daya, Abah nggak punya uang dan sering menahan lapar dan perihnya perut.
Abah tinggal di sebuah rumah kecil yang kumuh dan bau. Beberapa kayu penyangganya sudah keropos termakan usia. Jika hujan turun, banyak air yang masuk ke dalam rumahnya membasahi seluruh bagian rumah.
Kadang jika hujan dan angin menerpa. Abah sering lari ikut berteduh di rumah tetangga karena takut rumah yang ditempatinya ambruk.
#TemanBaik, mungkin saat ini kita sedang menikmati beragam hidangan lezat yang ada di meja makan. Tapi di luaran sana ada Abah Uhen dan cucunya yang sedang berjuang menahan perihnya perut yang kelaparan. Maukah kita patungan agar Abah Uhen dan Cucunya bisa terisi perutnya hari ini.
Tubuh Rentanya Terpaksa Dorong Dagangan Demi Untuk Bert
terkumpul dari target Rp 50.000.000