Belasan Kilometer Berjalan untuk Menghabiskan Dagangan
terkumpul dari target Rp 50.000.000
Abah Endin kini berusia 71 tahun, istrinya sudah lama meninggal dunia. Anak pertamanya juga sudah menibggal dunia, meninggalkan abah dengan seorang cucu yang kini harus abah rawat.
Abah mencari nafkah sehari-hari dengan menjual kerupuk sangrai dengan berkeliling. Kerupuknya ia beli dari sang juragan.
Tak ada lagi yang bisa abah lakukan selain mendagangkan kerupuk dari juraganya atau bos nya.
Sudah 20 tahun lamanya abah Endin berjualan kerupuk sangrai dengan cara berkeliling kampung. Dengan tanpa kenal lelah, setiap hari beliau menempuh perjalanan belasan kilo meter dari desa ke desa untuk menjajakan dagangannya, dari pagi sampai larut malam.
Meski dengan badan yang sudah renta, beliau pantang menyerah agar bisa membiayai cucunya di pesantren.
Titih adalah seorang putri dari anak pertama abah yang tak lain adalah cucu abah, namun sangat disayangkan Titih yang sekarang menginjakan kaki di kelas 1 Madrasah Aliyah (MA) harus ditinggal oleh ibu nya atau anaknya abah 4 tahun lalu, belum lagi Titih sudah ditinggal sang ayah pada saat Titih berada kandungan ibunya.
Pada saat itu abah endin mulai merawat dan membiayai cucunya itu, inilah yang membuat abah sangat bersemangat untuk berjualan.
Keuntungan yang didapat tidaklah banyak, hanya 2 ribu saja dari 1 bungkus kerupuk yang abah jual, itu pun kalau tidak ditawar oleh pembeli. Seringkali dagangannya sedikit yang terjual bahkan hanya terjual 6-8 bungkus perhari, dengan semangat yang abah punya, mungkin esok hari akan lebih baik "ujar abah".
Pada saat team berkunjung kerumah abah, pada hari itu kita tidak melihat ada siapa² disana dan juga tidak ada satu piring nasi pun untuk abah makan. Sambil tersenyum abah berkata "yaa abah sudah terbiasa kadang makan kadang engga, yang terpenting buat abah adalah bisa memberi kiriman uang pada cucunya yang sedang pesantren itu.
Sangat hebat dan luar biasa perjuangan abah demi membesarkan cucu nya itu.
Harapan abah adalah ingin sekali melihat cucunya bisa lulus sekolah dan juga kalau abah punya modal, abah ingin sekali mempunyai usaha kerupuk sendiri, agar abah bisa menambah penghasilan, dan juga abah bisa menitipkan kerupuknya ke warung² di kampung - kampung.
Belasan Kilometer Berjalan untuk Menghabiskan Dagangan
terkumpul dari target Rp 50.000.000