Bantu Perjuangan Abah Rais, Kakek Tua Penjual Tahu
terkumpul dari target Rp 50.000.000
Setiap hari, dengan langkah perlahan dan bahu yang lemah, ia mencari pembeli, berharap mendapat sedikit keuntungan. Hidup dalam keterbatasan, makan nasi keras berkerak, dan menahan lapar.
Abah Rais menjalani kehidupan yang sulit. Setiap harinya, sebelum matahari terbit, ia bersiap-siap untuk memulai pekerjaannya. Barang dagangan tahu krispi yang akan dijual sudah disiapkan dengan teliti. Pukul 6 pagi, dengan bahu yang sudah tidak sekuat dulu, Abah Rais mulai berjalan meninggalkan kontrakan untuk mencari pembeli.
Ia mengunjungi berbagai tempat dengan langkah perlahan. Tahu krispi adalah sumber penghasilannya, dengan harapan bisa mendapatkan keuntungan sekitar 20 ribu/hari jika seluruhnya terjual. Namun, terkadang, situasi berbeda; terkadang barang dagangannya tidak habis terjual, dan kadang-kadang bahkan tidak ada keuntungan sama sekali.
Yang membuat situasi ini lebih sulit, barang dagangan yang dijajakan oleh Abah Rais sebenarnya milik orang lain. ahkan gerobak pikul yang ia gunakan sehari-hari harus disewa, yang mengharuskannya membayar sewa sebesar 10 ribu per hari.
Abah Rais menjalani pekerjaannya sepanjang hari, dari pagi hingga malam. Namun, pendapatan dari penjualan tahu krispi terkadang bisa tidak menentu, tergantung pada seberapa ramai atau sepi pembeli. Saat cuaca sedang sepi, penghasilan Abah Rais bahkan bisa tidak mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari.
Abah Rais hidup sendirian di perantauan ini, jauh dari keluarganya. Kondisinya yang serba terbatas kadang-kadang membuatnya tidak memiliki beras di rumahnya. Ia tinggal di kontrakan yang sederhana, dalam kondisi seadanya.
Saat Abah Rais pulang dari pekerjaan, makanannya sering kali hanya tersedia dalam bentuk nasi yang keras dan berkerak. Terkadang, saat sedang kesulitan keuangan, Abah Rais bahkan harus menahan diri untuk tidak makan.
Keinginan Abah Rais sangat sederhana. Ia bermimpi untuk memiliki modal usaha sendiri. Dengan memiliki usaha dan modal yang lebih mandiri, ia berharap dapat memaksimalkan keuntungan dari penjualan dan meningkatkan kesejahteraan keluarganya.
Bantu Perjuangan Abah Rais, Kakek Tua Penjual Tahu
terkumpul dari target Rp 50.000.000