Belasan Kilo Jual Sayur Demi Teruskan Hidup
terkumpul dari target Rp 20.000.000
Di usianya yang sudah menginjak 71 tahun, tanpa mengeluh Abah Sar’an tetap melaksanakan kewajibannya sebagai keluarga yaitu mencari nafkah. Dengan tubuhnya yang sudah renta Abah berkeliling menjual sayuran.
Belasan kilometer Abah berjalan kaki sambil menawarkan sayur yang beliau jual kepada orang-orang yang melewat.
“Selepas sholat subuh, Abah langsung keluar rumah untuk jualan. Memang capek tapi kalau Abah ga jualan keluarga Abah gak bisa makan.”
Seperti yang Abah ungkapkan, kini beliau menjadi andalan keluarganya untuk terus mencari nafkah, anaknya kini sudah tidak bekerja produktif hanya bisa membantu Abah dengan menjadi buruh serabutan.
Dalam sehari, Abah hanya bisa mendapatkan keuntungan dari jualan sayur sebesar 20-25 ribu saja. Dengan keuntungan tersebut, Abah hanya bisa membawa pulang beras dan tahu saja. Selain makan nasi dan tahu, keluarga Abah Sar’an biasanya memakan sayur dari sisa jualan Abah.
Sangat jarang sayur mayur yang Abah Sar’an habis terjual, bahkan kadang hanya terjual 2 sampai 3 ikat saja. Padahal sayur yang Abah jual terbilang sangat murah, hanya 5 ribu rupiah untuk 3 ikat sayur.
“Yaa gini aja nak, kalau Abah capek jualannya sambil duduk aja, sayurnya digelarin dan tinggal tunggu orang yang mau beli sayur Abah.
Tentunya di usianya kini yang sudah lanjut usia, tubuhnya tidak lagi prima seperti dahulu. Sakit kaki dan bahu sudah biasa Abah rasakan ketika selesai berjualan. Rasa sakit itu disebabkan karena tanggungan sayur yang Abah angkat lumayan berat.
#TemanBerbagi, jika ada modal Abah ingin sekali memiliki warung untuk beliau bisa berjualan jajanan anak dan sayuran. Selain untuk mendapatkan keuntungan yang lebih layak, dengan tubuhnya yang kini semakin melemah dan renta, Abah ingin sekali berjualan di rumahnya. Yuk bantu wujudkan usaha impian Abah Sar’an
Belasan Kilo Jual Sayur Demi Teruskan Hidup
terkumpul dari target Rp 20.000.000