Berkeliling berkilo – kilo demi bisa makan harus abah Enjeh (65 tahun) lakukan. Dengan kondisi fisiknya yang sudah lemah karena penyakit asma yang diderita, abah terus berjuang mencari nafkah dengan berjualan sayuran keliling menyusuri setiap kampung.

Abah juga sering berjualan pagi hari di pasar dan berangkat tengah malam ketika orang lain tertidur lelap. Jika jualannya belum laku semua abah akan langsung berkeliling tanpa pergi beristirahat dahulu. Dari berjualan sayur keliling abah hanya bisa bawa uang 15 ribu saja. Uang itu hanya cukup untuk makan bersama istrinya.

Sedihnya, abah ternyata sering kumat asmanya dan membuatnya tidak bisa pergi berjualan. Abah juga tidak bisa pergi ke dokter karena tidak ada uang dan hanya istirhat tidur di rumah saja sampai asmanya mereda.

“Abah kalau dapat rezeki modal, mau buka warung sayur di rumah aja soalnya asma abah sering kambuh kalau kecapean keliling”

Abah Enjeh (65) lansia pedagang pucuk singkong yang kondisinya sangat lah mengkhawatirkan. Pagi, siang, dan malam adalah waktu abah untuk berjualan pucuk singkong, dari malam jam 10 sampai jam 7 pagi Abah berjualan di pasar dan siangnya Abah berjualan keliling di sekitar rumahnya. Dengan berjalan berkilo-kilo meter ke pasar dan berjaualan keliling, terkadang Abah tidak sanggup karena saat ini Abah mengidap penyakit Asma. Abah mengungkapkan bahwa dirinya tidak berobat ke dokter karena tidak ada biaya Jika penyakit Asma Abah kambuh, Abah hanya beristirahat berbaring di rumahnya saja. Dengan pendapatan sehari dari berjualan, Abah hanya mendapatkan sebesar 15 ribu rupiah saja. Dengan tanggungan istri yang sering sakit tentunya pendapatan sebesar itu tidaklah cukup. Dengan pendapatan yang sangat rendah juga, Abah dan istrinya seringkali makan hanya dengan nasi ditabur garam saja. Jika ada modal, Abah ingin berjualan sayur di depan rumahnya.
Bantu Abah Enjeh dimasa tuanya yuk dengan memberikan pengobatan untuk sakitnya dan hidupnya yg layak dimasa tua. Bantu dengan donasi atau sebarkan laman galang dana ini ya