Mengesot Abah Menjajakan Dagangannya Menyusuri Gang
terkumpul dari target Rp 50.000.000
Abah Ujang saat ini berusia 81 tahun. Ia tinggal seorang diri di sebuah rumah hasil swadaya warga sekitar. Abah Ujang sudah tak lagi mampu berjalan sejak 6 tahun yang lalu. Ia hanya bisa ngesot untuk melakukan aktifitas sehari-harinya.
Sang istri sudah puluhan tahun berpulang ke pangkuan Sang Maha Pencipta. Yang paling sedih adalah kenyataan bahwa ia tak dikaruniai seorang putra pun. sehingga membuat ia terpaksa melalui hari tuanya dalam kesendirian.
Rasa sepi tentulah akrab dengan keseharianya. Itulah mengapa saat kami bertanya keinginannya, ia hanya ingin mempunyai sebuah radio untuk menemaninya saat malam datang ketika kesepian itu semakin terasa.
Abah Ujang tak hanya diam menunggu pemberian orang lain untuk bertahan hidup. Ia sadar ia tak bisa hanya berharap dari rasa iba orang lain. Itulah mengapa ia mau untuk berjualan, meski harus ngesot untuk menjajakan dagangan yang ia pinjam dari tetangganya. Ia menyeret tubuhnya perlahan tanpa alas kaki sama sekali untuk menyusuri jalanan.
Memang hasilnya tak cukup untuk memenuhi kebutuhannya, namun setidaknya ia selalu bersyukur bisa sedikit mendapatkan hasil. Ia memperoleh sekitar 5.000 sampai 10.000 sehari yang ia kumpulkan untuk membeli beras setiap minggunya. Baginya meski hanya bisa makan nasi putih sekali sehari, ia merasa sangat beruntung.
Abah sering kesulitan untuk menjajakan dagangannya, hal itu tak lepas dari kondisi tubuhnya. Abah menceritakan bahwa pernah suatu saat ia tertabrak motor karena posisinya yang tak terlihat oleh pengendara. Beruntung ia tak menderita luka serius saat itu.
Meskipun ia mengalami kejadian tersebut, ia tak merasa trauma akan kejadian tersebut. Abah Ujang tetap yakin bahwa usahanya tidak akan pernah sia-sia. Abah juga sering sekali pulang dalam keadaan basah kuyup akibat tak bisa menghindari hujan yang turun tiba-tiba. Ia terpaksa harus terus menyeret tubuhnya di tengah hujan deras hingga kedinginan.
Ditengah kehidupannya yang sulit, abah ternyata hanya memiliki mimpi sederhana seperti apa yang ia ungkapkan di awal. Abah Ujang ingin mempunyai radio untuk menemani kesehariannya. Sebuah mimpi yang mungkin bagi sebagian besar dari kita akan menganggap mudah untuk diwujudkan, tetapi bagi abah Ujang adalah hal yang sulit untuk ia dapatkan. Karena untuk makan saja, ia masih harus terkadang menahan sakit akibat rasa lapar yang ia derita. Karena itulah abah sangat berharap bisa mendapatkan penghiburan di usia senjanya saat dalam kesendirian di tengah malam yang sepi.
Insan Baik, mari bantu wujudkan mimpi abah Ujang dan berikan kehidupan yang lebih baik untuk abah Ujang agar bisa mendapatkan kebahagiaan di usia senjanya ini. Mari ulurkan tangan kita untuk memberi kekuatan pada abah Ujang dalam menjalani kehidupan yang kian sulit.
Berapapun donasi yang kita berikan untuk abah Ujang, akan sangat memberikan kebahagiaan yang besar bagi dirinya. Dan berapapun donasi yang kita berikan secara ikhlas akan menjadi tabungan bagi kita kelak di akhirat nanti.
Disclaimer: Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari-hari abah Ujang serta tentunya mewujudkan keinginan Abah Ujang. Sebagian donasi akan digunakan untuk penerima manfaat lain serta keberlangsungan program-program sosial kemanudiaan di bawah naungan dan pendampingan Amal Baik Insani.
Mengesot Abah Menjajakan Dagangannya Menyusuri Gang
terkumpul dari target Rp 50.000.000