Abah Nana adalah seorang pejuang nafkah yang mencari botol plastik untuk dijual. Dengan keterbatasan fisiknya, setiap hari Abah harus terus mengumpulkan rupiah. Abah tinggal sebatang kara di sebuah rumah yang tidak layak huni.

Abah Nana tinggal sendiri, jauh dari sanak saudara dan keluarga. Satu-satunya yang bisa Abah Nana andalkan sekarang hanyalah sisa-sisa botol minuman plastik. Mirisnya, 1 kg botol plastik hanya dihargai Rp 1.500 oleh pengepul, dan Abah hanya bisa mengumpulkan sekitar belasan kilogram per harinya.

 

Penghasilan per harinya jauh dari kata cukup. Namun, hal itu tidak mengendurkan semangatnya untuk berjuang mencari uang demi bertahan hidup. Di usianya yang sudah senja, Abah masih harus mendorong gerobak lusuhnya setiap hari demi bertahan hidup. Dengan keterbatasan fisiknya dan pengalaman kecelakaan yang pernah menimpanya, Abah sempat dihantam sepeda motor saat sedang mencari botol plastik. Akibatnya, kakinya mudah sekali terasa linu.

Naasnya, pada saat itu, pengendara motor tidak bertanggung jawab atas apa yang menimpa Abah Nana. Dengan kakinya yang sering sekali terasa linu, Abah terus mencari sampah botol plastik, walaupun sering kali Abah Nana harus berhenti di jalan karena kakinya kesakitan.

#TemanBaik, mari kita bantu Abah Nana agar bisa memiliki kehidupan yang lebih layak. Sekecil apa pun bantuan yang diberikan akan sangat berharga untuk Abah Nana.