Abah Muhidin Jualan Balon Demi Bertahan Hidup
terkumpul dari target Rp 50.000.000
Tubuh rentanya ia paksakan berjalan puluhan kilo meter untuk menjajakan balon dagangannya.
Inilah kisah yang menyayat hati dari seorang lansia yang bernama Abah Muhidin (57 tahun).
Semenjak istri tercintanya meninggal dunia, Abah Muhidin harus tinggal seorang diri di sebuah rumah kontrakan kecil dan bertahan hidup dengan cara berdagang balon keliling.
Berbekal tenaga renta, Abah harus terus berjuang menyambung hidup. Kaki rentanya terpaksa harus berjalan menyusuri kampung demi kampung sambil membawa tas dan balon-balon dagangannya.
Tak banyak yang bisa abah dapatkan dari jual balon ini. Dalam sehari kadang dapat 10 sampai 20 ribu. Adakalanya tak membawa sedikit pun uang, karena tak ada satu pun yang mau membeli barang dagangan abah.
"Padahal udah abah kasih harga seikhlasnya, tapi orang jarang ada yang mau beli." ~Ungkap Abah Muchidin
"Kalau tidak ada yang membeli, paling abah ngutang dulu nasi ke warung. Yang penting perut abah bisa ke isi, mudah-mudahan besok atau lusa ada rezekinya." ~Lanjutnya lagi
Namun demikian, ditengah kegetiran hidup yang dialami selama ini. Abah Muhidin senantiasa tersenyum. Abah ingin memberikan kebahagiaan kepada semua orang ditengah keterbatasannya.
"Kalau Abah dapat 10 ribu, abah tabung 3ribu untuk membayar rumah kontrakan, yang 7 ribu abah belikan nasi, yang penting perut abah bisa ke isi." ~Ungkap Abah Muchidin
Abah hanya ingin punya warung kecil-kecilan untuk menunjang hidupnya sehari-hari. Bantu wujudkan keinginan Abah yuk
#TemanBaik, Abah Muchidin adalah salah satu potret lansia yang saat ini sedang berjuang untuk bertahan hidup dijalanan, begitu banyak para lansia lain yang nasibnya sama seperti Abah Muchidin. Kita bisa menemani mereka dengan menyisihkan sebagian rezeki yang kita miliki saat ini agar mereka bisa tersenyum
Abah Muhidin Jualan Balon Demi Bertahan Hidup
terkumpul dari target Rp 50.000.000