Keliling Jualan Kacang Demi Hidupi Istri di Kampung
terkumpul dari target Rp 20.000.000
Abah Mahri (71) atau yang lebih dikenal Abah Mirin adalah seorang lansia penjual kacang rebus keliling. Di umur yang sudah sepuh dan tubuh yang sudah renta, Abah terus paksakan tubuhnya untuk jual kacang keliling untuk bisa menafkahi istrinya yang ada di kampung.
Tinggal sendiri di kota menjadi satu-satunya pilihan Abah Mirin untuk mencari nafkah dengan berjualan kacang rebus keliling. Setiap hari tubuh rentanya harus melawan panasnya sengatan cahaya matahari dan dinginnya hujan.
Dalam sehari, Abah hanya bisa mendapatkan keuntungan 30-40 ribu saja, belum lagi dipotong biaya kontrakan 15 ribu rupiah per-harinya. Setiap hari Abah juga harus menempuh belasan kilo meter dengan berjalan kaki sambil menanggung barang dagangannya.
“Abah jualan kaya gini ya karena butuh nak, buat biayain istri di kampung. Walaupun sedikit tetep harus disyukurin” – Abah Arim.
Abah terpaksa meninggalkan istrinya di kampung untuk bisa mencari nafkah di kota. Namun nasib yang dialami belum juga membaik karena Abah Mirin hanya bisa menghasilkan sedikit uang saja setiap harinya.
Namun dibalik letih dan keringatnya, Abah Mirin tetap semangat untuk bisa menafkahi keluarganya yang ada di kampung.
#TemanBaik, beban yang saat ini Abah tanggung di usia lanjutnya bukanlah main-main. Dengan begitu Abah tetap harus berjuang dengan tubuh rentanya yang memprihatinkan. Jika ada modal, Abah Mirin ingin membuka usaha di kampungnya sendiri agar Abah tidak lagi meninggalkan istrinya dan agar bisa mendapatkan pendapatan yang cukup.
Keliling Jualan Kacang Demi Hidupi Istri di Kampung
terkumpul dari target Rp 20.000.000